Kiai Didin Jelaskan Pentingnya Politik Islam
Bogor (SI Online) – Ada anggapan bahwa politik itu kotor. Bahkan tak jarang masyarakat anti dengan berbagai persoalan politik karena dalam benak mereka bahwa politik selalu identik dengan korupsi.
Cendekiawan Muslim Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengatakan, anggapan tersebut seolah-olah benar tapi justru bisa merugikan masyarakat sendiri.
“Politik dianggap kotor, supaya umat Islam tidak berpolitik. Akibat umat Islam alergi dengan politik, akhirnya politik dikuasi oleh orang yang menghalalkan segala cara,” kata Kiai Didin dikutip Suara Islam, Sabtu (23/7) melalui kajian online di Kalam TV.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan bahwa politik itu siyasah yang artinya mengatur atau mengendalikan.
Untuk mengatur dan mengendalikan sesuatu diperlukan orang yang pandai dan amanah. “Oleh karena itu, politik itu perlu namun politik yang bersih, jujur dan sesuai ajaran Islam,” jelas Kiai Didin.
Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) itu mengatakan bahwa politik merupakan bagian penting dari kehidupan.
Dalam ajaran Islam sendiri banyak ayat baik yang lansung maupun tidak langsung berkaitan dengan politik. “Karenanya, politisi Muslim harus mencerminkan nilai-nilai keislaman, tidak hanya sekedar nama tapi juga prilaku,” tutur Kiai Didin.
Tidak hanya pribadi, dalam soal politik juga perlu sistem yang baik. “Ibarat punya kendaraan yang baik, maka supirnya juga harus baik. Supir itu ibarat imamnya, kernetnya bilalnya, jika waktu azan berhenti shalat dulu, jadi selamat semua,” ujarnya.
“Dengan demikian, jika kondisi seperti itu maka kejujuran, kebersihan menjadi ciri khas politik Islam,” tandas Kiai Didin.
red: adhila