Kiai Didin: Yang Tak Boleh Itu Politik Bermusuhan, Bukan Politik Identitas
Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin MS menegaskan pentingnya identitas dalam kehidupan.
“Identitas itu sebuah kebutuhan, termasuk bangsa Indonesia itu punya identitas, yaitu bangsa yang beragama,” kata Kiai Didin dalam kajian di Masjid Al Hijri II Bogor, Ahad (21/8/2022).
Terkait isu politik identitas, Kiai Didin mengatakan hal itu sebuah keniscayaan.
“Jika seseorang berpolitik karena agama, maka itu identitas yang sah, di mana pun juga identitas itu sebuah keniscayaan,” jelasnya.
“Yang tidak boleh itu politik bermusuhan, jadi lebih baik itu pesannya, kita tidak boleh saling bermusuhan dalam pemilu misalnya, bukan menanggalkan politik identitas,” tambah Kiai Didin
Sebagai seorang Muslim, tambah Kiai Didin, itu punya identitas yang jelas, baik cara berfikir maupun cara bersikap.
“Sebagai Muslim identitas kita jelas, kita mau berpolitik (memilih pemimpin) dengan orang yang suka shalat, orang yang suka berjamaah misalnya. Itu identitas kita, tidak bisa dipisahkan dari kehidupan,” kata Kiai Didin mencontohkan.
Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) menambahkan, bahwa identitas itu sudah menjadi keniscayaan di seluruh dunia.
“Bukan hanya di Indonesia, tapi di manapun identitas itu bagian penting dari kehidupan,” tandasnya.
red: adhila