Kiai Muhyiddin: Reshuffle Tak Pengaruh untuk Selamatkan Pemerintah yang Sarat KKN dan Utang Super Jumbo
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan kritik terkait reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kiai Muhyiddin menilai, pergantian sebagian anggota menteri kabinet hanya sekedar melengkapi tuntutan power sharing (bagi-bagi kekuasaan) atas permintaan para ketua umum partai pendukung rezim.
“Itu tak punya pengaruh besar bagi penyelamatan pemerintahan yang sarat KKN, hutang super jumbo dan segala bentuk malpraktek di hampir semua sektor,” ujar Kiai Muhyiddin melalui pernyataan tertulisnya kepada Suara Islam, Senin (17/7/2023).
Apalagi, kata Kiai Muhyiddin, menjelang Pemilu semua partai butuh modal besar untuk kampanye pembodohan dan membeli suara masyarakat grass root.
Menurutnya, demokrasi tak akan berkembang signifikan di kalangan masyarakat yang mayoritas berpendidikan rendah dan miskin.
“Sementara itu money politik semakin susah dihindari dan cenderung dianggap lumrah oleh para politikus yang mengejar kekuasaan tanpa nilai moral dan spiritualitas,” tuturnya.
Kiai Muhyiddin menilai, sesungguhnya apa terjadi saat ini adalah terbentuknya klasifikasi kekuatan oligarki yang semakin bervariatif dari pemilik modal sampai pemilik otoritas politik.
“Para menteri, pembantunya dan semua jabatan direksi BUMN lebih takut kepada ketua umum partai politik daripada Allah,” tandasnya.
red: adhila