Kiai Said Sudah 22 Tahun di Tanfidziyah PBNU, Saatnya Regenerasi
Jakarta (SI Online) – Dorongan regenerasi di tubuh PBNU terus bergaung menjelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) pada Desember 2021 mendatang.
Kali ini, pentingnya regenerasi bagi PBNU disampaikan kader muda NU Rahmat Hidayat Pulungan.
Dilansir Sindonews.com, Senin (18/10), Rahmat mengatakan, sudah selayaknya tokoh-tokoh senior di PBNU untuk menepi dan memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh muda NU membuktikan diri.
“Pak Kiai Said sudah 22 Tahun di Tanfidziyah PBNU. Waktu yang luar biasa lama dalam mengurusi operasional organisasi. Kontribusinya jika dilihat dari semua aspek sudah sangat banyak kontribusinya. Kini sudah saatnya memberi kesempatan generasi muda untuk berkontribusi,” kata tokoh GP Ansor ini, Senin (18/10/2021).
Komisaris PT Kimia Farma ini membandingkan dengan apa yang berlangsung di badan otonom PBNU. GP Ansor, IPNU, IPPNU, dan PMII bahkan telah membatasi kepemimpinan seorang kader maksimal dua periode.
Pembatasan ini penting bagi masa depan NU yang merupakan lembaga kaderisasi, yang senantiasa punya kewajiban memberikan wajah dan ide-ide baru.
“Nanti orang akan menilai, ini organisasi ada kadernya apa nggak, jika tidak ada regenerasi, ini orang menghidupkan organisasi atau cari hidup di organisasi,” ujar Rahmat.
Rahmat mengatakan, mengurus NU adalah orientasinya jelas, yaitu pengabdian. Karena itu, jangan biarkan orang lain tidak diberi kesempatan untuk mengabdi.
“Mengurus NU ini kan gak ada gajinya, murni pengabdian. Kalau ada orang sampai 22 tahun ngurus operasional organisasi kan jadi aneh, bertanya-tanya. Ini motivasi sama orientasinya apa ya. Ini organisasi ada kadernya apa tidak ya. Ini organisasi nirlaba apa laba ya,” lanjutnya.
Lebih lanjut Rahmat mengatakan, kader NU saat ini udah melimpah dimana-mana, sehingga sudah waktunya ada rotasi kepemimpinan di NU.