Kisah Para “Muallaf” Politik: Tobatnya Para Pendukung Jokowi
- Berbeda dengan para pendukung Jokowi yang menyatakan menyesal dan taubatan nasuha, para pendukung Prabowo menyeberang dengan motivasi berbeda.
Marco seakan kehabisan kata ketika Jokowi mengklaim proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta bisa terwujud karena keputusan politiknya bersama Ahok. Sebagai ahli tata kota yang banyak bergelut persoalan kota Jakarta, Marco tahu persis sejarah MRT.
Melalui akun twitter @mkusumawijaya dia mencuit: Saya terus terang mencapai puncak kejijikan karena pernyataan Jokowi @Jokowi ini. Literel, hampir muntah. Malu dan mual telah salah pilih seorang pembohong yang akut dan berulang. MRT itu baru…masih banyak saksi hidup, termasuk Gub Fauzi Bowo.
Pragi juga menjadi pendukung Jokowi pada 2014. Alasannya dia mengikuti pilihan Anies Baswedan yang dipercaya sebagai orang baik. Dia memilih orang baik yang dipilih orang baik.
Namun hanya berselang tiga bulan setelah Jokowi dilantik, Pragi menyatakan menyesal. Pada 24 Januari 2015 dia membuat tulisan dengan judul yang lugas “Menyesal memilih Jokowi.”
Sederet alasan yang dikemukannya. Mulai dari penunjukan Puan Maharani sebagai Menko PPK, pengangkatan kader Partai Nasdem Prasetyo sebagai Jaksa Agung, bebasnya Polycarpus narapidana pembunuhan aktivis HAM Munir, sampai pencalonan Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri (saat itu).
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) masuk dalam kelompok ini. Kelompok advokasi terbesar di dunia untuk komunitas adat pada 2014 mendukung Jokowi. Namun mereka kapok, dan tidak akan lagi mendukung Jokowi.
Bagaimana dengan Gubernur DKI Anies Baswedan yang jejaknya memilih Jokowi diikuti Pragi? Untuk sementara Anies kita masukkan ke dalam kelompok ini. Walau tidak pernah secara terbuka mengecam, dipastikan mantan Mendikbud ini tidak akan memilih Jokowi. Kita hanya perlu menunggu waktu kapan dia menyampaikan dukungan terbuka kepada Prabowo.
Ketiga, kelompok yang secara terbuka sangat aktif mendukung Jokowi, namun sekarang belum mau menyatakan akan mendukung siapa. Iwan Fals salah satu legenda hidup penyanyi pada Pilpres 2014 terlihat hadir saat berlangsung hitung cepat (quick count) di studio Metro TV.
Iwan Fals belakangan ini sangat aktif melakukan polling siapa paslon yang didukung follower-nya. Di Medsos namanya sering diklaim oleh pendukung paslon 01 maupun 02. Kedua klaim itu dia bantah semua.