KISDI Minta Pemerintah Tutup Museum Holocaust di Minahasa
Jakarta (SI Online) – Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) meminta pemerintah untuk bersikap tegas dengan menutup Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara.
Pimpinan KISDI HM Mursalin menyayangkan adanya pameran dan pembukaan Museum Holocaust tersebut.
“Kita minta museum yang dibangun oleh pengusaha Indonesia berdarah Yahudi, Yaakov Baruch itu segera ditutup serta aktifitas serupa lainnya dilarang di Indonesia,” tegas Mursalin dalam pernyataannya kepada Suara Islam Online, Rabu (2/2/2022).
Mursalin mensinyalir ada pesan yang ingin disampaikan oleh orang-orang Yahudi bahwa ada peristiwa Holocaust yang menyedihkan dan dialami bangsa Israel.
“Mereka ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat Indonesia bahwa Israel adalah bangsa yang tertindas dan menderita. Padahal saat ini merekalah penjajah dan pelaku kejahatan kemanusiaan terhadap Palestina,” jelasnya.
Akibat kejahatan mereka kepada bangsa Palestina, kata Mursalin, baru-baru ini Amnesty Internasional mengeluarkan laporan bahwa Israel adalah negara Apartheid.
“Jadi keberadaan Museum Holocaust di Indonesia bisa mengalihkan isu dan fakta dari Israel dan zionismenya yang hari-hari ini mempraktikkan apartheid terhadap Palestina,” ungkapnya.
Mursalin menilai, dibalik museum tersebut ada agenda normalisasi dengan Israel yang saat ini sudah dilakukan oleh beberapa negara Arab.
“Jadi ini langkah-langkah yang secara tidak langsung merupakan upaya membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ungkapnya.
“Dan ini menjadi kontraproduktif terhadap upaya pembelaan terhadap Palestina yang diperjuangkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia,” tambah Mursalin.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah untuk bersikap tegas dengan menutup Museum Holocaust tersebut.
red: adhila