KISDI: Umat Islam dan Bangsa Indonesia Wajib Bela Palestina
Jakarta (SI Online) – Ketua Pelaksana Harian Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) HM Mursalin mengajak umat Islam untuk selalu peduli dengan Palestina.
Menurut Mursalin, adalah sebuah kewajiban umat Islam untuk menjaga Palestina yang di dalamnya ada Masjid Al Aqsha. Namun karena ada keterbatasan, saat ini yang bisa menjaga Al Aqsha secara langsung adalah warga Palestina.
“Kita telah mewakilkan kepada saudara-saudara di Palestina untuk menjaga Al-Aqsha, kita harus terus mendukung dan menolong mereka. Karena kalau sampai Palestina apalagi Al Aqsha direbut, kita semua berdosa,” jelas Mursalin saat memberikan ceramah di Masjid Al Barkah As Syafiiyah, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (23/5).
Baca juga: Majelis Al Barkah As Syafi’iyah Gelar Solidaritas untuk Palestina
Karena itu, kata Mursalin, umat Islam berkewajiban membela saudaranya di Palestina yang sedang menjaga Al Aqsha.
Selain karena keimanan, membela dan mendukung Palestina dalam upaya meraih kemerdekaan juga merupakan kewajiban bangsa Indonesia. “Kita berutang besar kepada mereka, karena Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.
Mursalin yang pernah berkunjung ke Gaza itu mengungkapkan, masuk ke Gaza tidaklah mudah karena pengamanan yang sangat ketat. Akses hanya bisa melalui Rafah dan ketika itu hanya dibuka seminggu sekali.
“Bahkan kurma saja itu bijinya harus dibuang terlebih dahulu, karena khawatir biji kurma dijadikan bahan untuk menyerang Yahudi. Saking takutnya mereka melakukan seperti itu,” ungkapnya.
Baca juga: KISDI Ajak Khatib Jumat Seluruh Indonesia Serempak Bela Palestina
Ketika itu, lanjut Mursalin, orang-orang yang masuk ke Gaza itu tidak terjamin keamanannya. “Begitu kita masuk sudah ada yang melancarkan bom di Gaza,” kata dia.
Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan langkah ia dan sejumlah rekannya untuk tetap masuk ke Gaza untuk memberikan pertolongan kepada warga Palestina di Gaza.
Terkait KISDI, Murslin bersyukur organisasi tersebut bisa kembali aktif apalagi bisa diperkenalkan kembali di Masjid Al Barkah yang merupakan tempat bersejarah bagi KISDI. Pasalnya KISDI diluncurkan di masjid tersebut dan diresmikan oleh “Bapak NKRI”, Mohammad Natsir pada tahun 1984 lalu.
“Mohon dukungan untuk KISDI agar mampu memberikan andil terhadap apapun yang terhadi di dunia Islam. Karena selain Palestina, umat Islam juga masih ada masalah di negara lain seperti Uighur, Rohingya dan lainnya,” tandas Mursalin.
Dalam pengajian tersebut, juga dilaksanakan penggalangan dana untuk Palestina. Menariknya, jamaah yang memberikan infak itu diberi syal Palestina, dan itu langsung dipakaikan oleh Pimpinan As Syafiiyah KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii.
red: adhila