Konferensi Palestina Eropa Tuntut Hak Kembali, Reformasi PLO dan Lawan Normalisasi
Jakarta (SI Online) – Konferensi Palestina Eropa ke-19 yang digelar secara virtual telah berakhir pada Sabtu (25/9/2021).
Dalam pernyataan terakhirnya, Konferensi Palestina Eropa menegaskan bahwa rakyat Palestina, di semua tempat keberadaan mereka, komitmen pada semua hak mereka yang sah, terutama hak mereka untuk kembali ke tanah air dan rumah mereka dari mana mereka berasal.
Konferensi Palestina Eropa menegaskan, adalah hak rakyat Palestina untuk melanjutkan perjuangan sah mereka sesuai dengan hukum dan hukum internasional, untuk mendapatkan hak ini, dan semua haknya yang lain.
Baca juga: Konferensi Palestina-Eropa ke-19 Gunakan Platform Digital
Konferensi Palestina-Eropa mengapresiasi persatuan yang dibangun oleh rakyat Palestina dalam perlawanan terakhir mereka menghadapi agresi penjajah Israel terhadap al-Quds dan tempat-tempat sucinya.
Pernyataan Palestina Eropa menyatakan, “Kami mengingat dengan pahit Nakba (Prahara 1948) Palestina. #kami menegaskan bahwa rentang tahun tidak akan mengecewakan rakyat kami terlepas dari semua rasa sakit dan penderitaan yang dibebankan pada mereka oleh penjajah Israel.”
Konferensi Palestina Eropa menyerukan untuk menghidupkan, mengembangkan dan mereformasi lembaga-lembaga Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang melibatkan semua elemen nasional, melalui pemilihan yang komprehensif di dalam dan luar negeri dan, jika mungkin, sesuai dengan sistem keterwakilan proporsional, dengan cara yang menjunjung tinggi prinsip kemitraan politik yang komprehensif untuk semua kekuatan, arus dan kalangan Palestina.
Konferensi Palestina Eropa juga meminta badan-badan resmi Palestina untuk menghentikan semua bentuk negosiasi yang tidak masuk akal dengan penjajah Israel dan agar membangun jembatan dialog Palestina dengan prinsip untuk memulihkan persatuan internal.
Konferensi Palestina Eropa juga mengecam penangkapan karena latar belakang politik, pembungkaman suara, serangan terhadap jurnalis dan wartawan, serta para pemilik opini lainnya, serta menegaskan perlunya penjaga kemajemukan politik, dan kebebasan berpendapat dan berekspresi.
Konferensi Palestina Eropa kembali menegaskan penolakannya terhadap semua langkah normalisasi yang diambil oleh beberapa pemerintah Arab sebelum mencapai solusi akhir dan adil untuk masalah Palestina, yang jelas-jelas melanggar kehendak rakyat di negara-negara tersebut.