Kontroversi Partai Gelora
Penjelasan Fahri Hamzah, sebagai partai baru mereka tidak mau terjebak dalam pertarungan dua kubu yang berseteru. Apalagi secara naif harus ikut-ikutan marah ke pemerintah, sesungguhnya sangat wajar. Namun bagi kelompok yang sedang marah ini, tetap tidak bisa diterima.
Apa boleh buat, citra yang melekat pada Fahri selama ini adalah figur yang vokal dan kritis kepada pemerintah.
Begitu juga halnya penjelasan dan ajakan Anis Matta. Dalam situasi pandemi semacam ini harusnya semangat kolaborasi yang harus diutamakan, tidak mempan.
Siapapun yang bertemu dan dianggap mendekat Jokowi, harus dihajar. Diposisikan sebagai lawan yang harus dihabisi. Penjelasan serasional apapun, tidak bisa diterima.
Kondisi masyarakat yang terpuruk dalam perpecahan yang begitu dalam, sesungguhnya menjadi tanggung jawab Jokowi. Baik sebagai seorang Presiden, sekaligus kepala negara.
Dia harus bertindak sebagai Bapak yang mengayomi seluruh elemen anak bangsa.
Seluruh energi Jokowi harusnya dicurahkan untuk mempersatukan seluruh kekuatan. Hanya dengan begitu kita bisa bersama-sama menghadapi dan keluar dari krisis multi dimensional akibat pandemi.
Itulah legasi yang akan dikenang oleh bangsa Indonesia atas kepemimpinan Jokowi.
Sayangnya logika Jokowi semakin menjauh dari logika publik. Bukan mengatasi perpecahan, dia malah sibuk mencoba melanggengkan kekuasaan melalui politik dinasti. Gibran anak tertuanya menjadi calon walikota Solo. Menantunya Bobby Nasution mengincar jabatan sebagai calon walikota Medan.
Jokowi bahkan turun langsung, memastikan Gibran memenangkan pemilihan dengan segala cara. Termasuk tawaran jabatan untuk rival yang disingkirkannya.
Harusnya Jokowi segera siuman dari amnesia politik. Ada realitas yang mengerikan dan harus segera dicegah. Bangsa ini sedang menuju jurang keterpurukan yang sangat dalam.
Jangan biarkan istana, tempat sakral yang menjadi simbol kedaulatan rakyat, menjadi tempat yang harus dihindari. Sehingga siapapun yang bertandang ke sana dicaci maki, dimusuhi. end
Hersubeno Arief
sumber: facebook hersubeno arief