INTERNASIONAL

Korban Gugur Bom Pager di Lebanon Bertambah jadi 37 Orang

Lebanon (SI Online) – Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abyad mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat ledakan perangkat komunikasi nirkabel selama dua hari terakhir telah mencapai 37 orang, dan ribuan lainnya terluka. Perdana Menteri Najib Mikati meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil sikap tegas terhadap perang teknologi yang dilancarkan Israel terhadap Lebanon.

Hal ini disampaikan dalam pernyataan pers yang disampaikan Al-Abyad di ibukota, Beirut, pada Kamis (19/8) dalam menanggapi ledakan yang terjadi pada hari Selasa dan Rabu yang melibatkan alat komunikasi “pager” dan “Icom” di berbagai wilayah Lebanon.

Menteri Lebanon tersebut melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat ledakan komunikasi nirkabel yang terjadi kemarin, Rabu, telah meningkat menjadi 25 orang, dengan korban luka-luka meningkat menjadi 608 orang, termasuk 61 orang dalam kondisi kritis. Hal ini menyusul pernyataan sebelumnya dalam konferensi pers hari ini, di mana ia melaporkan hanya ada 20 korban jiwa.

Dia mencatat bahwa puluhan dokter menghabiskan malam sebelumnya di ruang operasi, sementara ratusan perawat dan paramedis berpartisipasi dalam memberikan perawatan cepat kepada mereka yang terluka dalam ledakan tersebut.

Menteri menunjukkan bahwa ledakan tersebut menunjukkan satu aspek positif: solidaritas rakyat Lebanon di berbagai wilayah dalam menanggapi peristiwa tersebut.

Dia juga menyebutkan bahwa ada inisiatif yang dipimpin oleh negara-negara Arab yang tidak disebutkan namanya untuk menyediakan layanan medis ke Lebanon, dan menyatakan apresiasinya atas dukungan ini.

Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dijadwalkan akan bertemu besok, Jumat, untuk membahas ledakan yang mempengaruhi perangkat komunikasi yang digunakan oleh Hizbullah, untuk mengambil sikap tegas guna menghentikan perang teknologi yang dilancarkan Israel terhadap Lebanon.

Mikati menekankan dalam sebuah pernyataan tentang perlunya Dewan Keamanan mengambil sikap tegas untuk menghentikan agresi Israel terhadap Lebanon dan perang teknologi yang dilancarkan terhadap negara tersebut, yang telah mengakibatkan kematian ratusan warga dan melukai ribuan lainnya.

Sebelumnya pada hari ini, Hizbullah mengumumkan bahwa 20 anggotanya tewas akibat serangkaian ledakan pada hari Rabu yang menyerang perangkat nirkabel Icom di beberapa wilayah Lebanon.

Ledakan-ledakan ini terjadi setelah insiden serupa pada hari Selasa yang menargetkan perangkat komunikasi pager, yang mengakibatkan tewasnya 12 orang, termasuk warga sipil, dan melukai sekitar 2.800 orang lainnya, dengan 300 orang dalam kondisi kritis.

Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel bertanggung jawab atas pembobolan dan ledakan perangkat tersebut, sementara Tel Aviv tetap bungkam mengenai hal ini.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button