Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Capai Lima Ribu Orang
Ankara (SI Online) – Wakil Presiden Turki, Fuad Oktay mengumumkan, Selasa (7/2), jumlah total korban meninggal akibat gempa bumi di Turki dan Suriah mencapai 5 ribu orang dan lebih dari 24 ribu luka-luka.
Sementara Pertahanan Sipil Suriah juga mengumumkan ratusan keluarga masih berada di bawah reruntuhan.
Menurut Palestine Information Center (PIC), mengutip data korban yang diumumkan Fuad Oktay, di Turki saja, jumlah korban tewas akibat gempa mencapai 3.432 orang dan 21.103 orang luka-luka.
Di sisi lain, agen SANA rezim Suriah mengutip Kementerian Kesehatan, jumlah korban gempa naik menjadi 812 tewas dan 1449 terluka di provinsi Aleppo, Latakia, Hama, Idlib dan pedesaan Tartous, dalam jumlah korban yang tidak terbatas.
Adapun Pertahanan Sipil oposisi Suriah, mengumumkan bahwa jumlah korban tewas di barat laut Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 790 tewas dan lebih dari 2.200 terluka.
Menurut keputusan yang dikeluarkan pemerintah negara tersebut, bendera akan dikibarkan setengah tiang hingga Minggu malam pada 12 Februari.
Sebelumnya, gempa dahsyat melanda Turki selatan saat fajar pada hari Senin, dengan kekuatan 7,7. Sejauh ini, lebih dari 7.000 orang telah diselamatkan dari bawah reruntuhan. Sementara 52.000 orang yang terkena dampak gempa telah diungsikan ke tempat penampungan.
Dalam pernyataan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan , jumlah orang yang terkena dampak gempa dahsyat yang menewaskan ribuan orang di Turki dan Suriah tersebut dapat mencapai 23 juta.
Sejumlah besar negara menawarkan untuk membantu Ankara mengevakuasi korban akibat gempa.
Organisasi tersebut sebelumnya juga memperingatkan, gempa dahsyat yang melanda Turki tenggara dan negara tetangga Suriah dapat menyebabkan delapan kali jumlah korban, setidaknya 2.800 (di kedua negara).
“Ada kemungkinan terus terjadi keruntuhan tambahan dan kami sering melihat angka delapan kali lebih tinggi dari angka awal,” kata Catherine Smallwood, direktur darurat di kantor Eropa Organisasi Kesehatan Dunia, kepada AFP.
“Sayangnya, kami selalu melihat pola yang sama saat gempa bumi. Artinya, jumlah awal korban tewas atau terluka akan meningkat secara dramatis dalam seminggu setelah gempa,” tambahnya
sumber: pic/mina