Kritik Menpora, HNW: Teladani Bung Karno, Tolak Timnas Israel
“Jika berbicara tentang keadilan, maka dunia olahraga saat ini sedang menyaksikan ketidakadilan dan diskriminasi, yang dipertontonkan secara terbuka. Beberapa bulan ini para Olahragawan Rusia termasuk Sepakbolanya diboikot dan diberi sanksi oleh FIFA dan UEFA karena invasi Rusia terhadap Ukraina. Sementara Israel dan tim sepakbolanya tidak diberi sanksi apa pun, padahal Israel sudah menyerang dan menduduki Palestina sejak berpuluh tahun yang lalu hingga saat ini, bahkan tidak segan membunuh anak-anak, perempuan, petugas medis, dan jurnalis seperti Shireen Abu Akleh. Harusnya organisasi olahraga Indonesia ikut mengoreksi penjajahan dan mengampanyekan keadilan, tidak malah menyambut tim sepakbola Israel yang merupakan bagian dari rezim apartheid Israel yang telah dan masih terus menyerang dan menjajah Palestina, termasuk melukai atlet-atlet sepakbolanya,” tegas HNW.
HNW juga mengungkap keterlibatan Timnas Israel dalam pemukiman ilegal Israel yang melanggar hukum internasional, di mana Asosiasi Sepakbola Israel yang membawahi Timnas Israel ikut melibatkan klub-klub dari berbagai pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina di Tepi Barat. Padahal Presiden Joko Widodo sejak tahun 2016 pada forum KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menyerukan untuk memboikot seluruh produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan di Tepi Barat.
“Maka sebagaimana komitmen konstitusional Indonesia untuk membela Palestina dalam kerangka menjunjung kemerdekaan dan ketertiban dunia, mestinya Kemenpora dan PSSI melanjutkan sikap konstitusional yang sudah diberikan contoh keteladanannya oleh Bung Karno, dan tidak malah memberi ruang dan membolehkan timnas Israel -negara penjajah itu- main di Indonesia”ungkap HNW.
Apalagi pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang direncanakan digelar pada tahun 2023, sudah memasuki bulan-bulan sensitif bagi Bangsa Indonesia, karena bangsa Indonesia sudah memasuki tahun politik menjelang Pemilu 2024. HNW juga mengingatkan pentingnya menjauhkan Indonesia dari situasi tidak kondusif seperti dengan membiarkan kehadiran timnas Israel untuk bermain bola di Indonesia, yang akan memunculkan kontroversi tajam dan meluas, yang bisa berpengaruh pada kelancaran dan kualitas Pileg dan Pilpres yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024. Karena kedatangan Timnas Israel sangat berpotensi menimbulkan kontroversi karena banyaknya penolakan, dan karenanya keikutsertaan timnas Israel dalam laga kejuaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, lebih banyak mudarat ketimbang maslahatnya untuk Indonesia.
“Piala Dunia U-20 di tahun 2023, jelang Pemilu 2024, seharusnya menghadirkan suasana guyub dan kegembiraan untuk masyarakat Indonesia, bukannya malah menghadirkan keresahan, kericuhan, dan kontroversi, yang bertentangan dengan semangat olahraga dan sportivitas, seperti dengan membiarkan timnas dari negara Israel berlaga di Indonesia. Apalagi Israel adalah negara yang masih terus memperluas jajahannya atas Palestina bahkan sesudah Presiden Bung Karno menolak Timnas Indonesia bertanding dengan kesebelasan Israel dalam rangka penyisihan menuju Piala Dunia, pada tahun 1957 silam. Menpora dan Ketum PSSI harusnya meniru ketegasan dan kenegarawanan Bung Karno itu,” tutup HNW.
red: adhila