Kuatkan Persaudaraan, MUI Lahirkan Piagam Ukhuwah

Jakarta (SI Online) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mengupayakan penguatan rasa persaudaraan antar-sesama umat Islam dan dengan sesama anak bangsa. Upaya itu antara lain dilakukan dengan mencetuskan lahirnya “Piagam Ukhuwah”.
Piagam tersebut dibacakan oleh perwakilan 10 ormas Islam pendiri MUI, yakni Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Tarbiyah, Perti, Al Washliyah, Mathlaul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI, dan Al Ittihadiyah dalam Silaturahmi Nasional Ormas-Ormas Islam dan Halalbihalal Idulfitri 1446 Hijriah MUI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan dalam kesempatan itu menyampaikan penguatan rasa persaudaraan bernilai penting untuk dilakukan, terutama di tengah kondisi geopolitik global akibat penjajahan Zionis Israel kepada Palestina serta kondisi ekonomi nasional yang berdampak pada berkurangnya rasa persaudaraan.
“Karena perlu disuarakan para ulama sebagai pewaris nabi (al ulama’ warasatul ambiya’). Oleh sebab itu, salah satu urgensi pembacaan ukhuwah untuk memupuk sekaligus memperkuat rasa persaudaraan sesama manusia (ukhuwah Insaniyah),” ujar Amirsyah.
Diketahui, Piagam Ukhuwah tersebut terdiri atas 10 poin komitmen strategis MUI dalam memperkuat persaudaraan keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan.
Sepuluh poin tersebut, di antaranya meliputi, imbauan agar kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan selaras dengan nilai-nilai keagamaan sebagai salah satu wujud penerapan sila pertama Pancasila, yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Pasal 29 ayat (1) UUD NRI 1945 yang menyebutkan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Berikutnya, ada pula komitmen umat Islam di Indonesia untuk secara konsisten dan konsekuen selalu berusaha memperkuat persatuan dan kesatuan serta persaudaraan di antara sesama demi mewujudkan kehidupan kebangsaan dan keumatan yang jauh lebih baik dan lebih dinamis dengan selalu menjunjung tinggi akhlak mulia.
Selain itu, Piagam Ukhuwah juga memuat desakan agar semua pihak, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non Blok, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Liga Arab, serta Pemerintah Indonesia semakin berperan aktif memperjuangkan gencatan senjata permanen dan penarikan tentara Israel dari Gaza dan kemerdekaan Palestina.[]