#Gencatan SenjataINTERNASIONAL

Langgar Gencatan Senjata, Israel Halangi Pengungsi Gaza Pulang

Gaza (SI Online) – Pasukan pendudukan Israel pada Ahad (27/1) menembaki ribuan warga Palestina yang menunggu di Jalan Salah al-Din dan al-Rashid untuk kembali ke Kota Gaza.

Sumber medis di Rumah Sakit Al Awda di Nuseirat melaporkan kedatangan seorang syahid dan 5 orang terluka, salah satunya adalah anak-anak, ke rumah sakit dari daerah Tibbet Al-Nuwairi, sebelah barat kamp Nuseirat, akibat penembakan pendudukan Israel terhadap warga yang berkerumun menunggu untuk kembali ke daerah di Jalur Gaza utara.

Sumber lokal mengatakan, “Pasukan pendudukan Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata, menutup poros Netzarim, dan mencegah pengungsi pulang, yang merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari kemarin.”

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, Hamas menuding pendudukan Israel bertanggung jawab atas segala hambatan dalam implementasi perjanjian tersebut dan dampaknya terhadap masalah-masalah lainnya.

Hamas menyatakan, “Pendudukan Israel masih menunda pelaksanaan ketentuan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tawanan, dengan terus menutup Jalan Al-Rashid dan mencegah kembalinya pengungsi dengan berjalan kaki dari selatan ke utara.”

Seorang warga menjadi gugur syahid akibat peluru pasukan pendudukan Israel – pada Sabtu malam – setelah mereka menargetkan ratusan warga yang menunggu di timur Nuseirat, menunggu untuk kembali ke daerah pemukiman mereka di Gaza dan Jalur Gaza utara.

Saksi mata mengatakan, “Pasukan pendudukan melepaskan tembakan keras ke ratusan warga yang sedang menunggu di Jalan Salah al-Din, menunggu untuk diizinkan kembali ke Gaza utara, setelah Brigade Qassam menyerahkan 4 tentara wanita Israel yang ditawan sore ini di Kota Gaza.”

Sumber menyebutkan, yang gugur syahid adalah Raed Nofal Nofal (43 tahun), warga Nuseirat.

Ini terjadi pada saat pendudukan Israel berusaha menghalangi pengungsi untuk pulang, dengan dalih kelompok perlawanan tidak membebaskan sandera Israel Erbil Yehud. Kantor Perdana Menteri Pendudukan Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan para pengungsi untuk kembali sampai pembebasan mereka diatur.

Al Jazeera mengutip sumber di Hamas yang mengonfirmasi bahwa Erbil Yehuda masih hidup dan akan dibebaskan pada gelombang ketiga Sabtu depan.

Sumber di Brigade Al-Quds mengatakan bahwa sandera Erbil Yehuda, adalah tawanan mereka dan akan dibebaskan sebagai tentara.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button