Larangan Hijab di India Praktik Islamofobia
Polemik terkait perempuan tak pernah tuntas terselesaikan pada sistem yang diterapkan pada hari ini. Kaum perempuan mengalami banyak masalah berkaitan dengan kesetaraan, hak dan kewajiban dan lain-lain. Sebelumnya kita dihebohkan dengan masalah kekerasan seksual terhadap perempuan yang sampai saat ini belum dipecahkan secara tuntas untuk mencegah terjadinya masalah yang sama. Alih-alih kebijakan yang dibuat menuntaskan, nyatanya malah makin menambah masalah.
Kali ini masalah datang dari negeri yang mayoritas beragama hindu. Wanita muslimah minoritas di negeri tersebut mengalami diskriminasi. Muslimah pelajar disuruh untuk menanggalkan kain kerudungnya yang nyatanya hal tersebut menyangkut masalah ibadah dan keyakinan kaum muslim.
Dikutip dari Republika.co.id, sejumlah pelajar muslim India melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes larangan gadis muslim berhijab untuk masuk ke ruang kelas di beberapa sekolah di negara bagian Karnataka, India selatan, di Kolkata, India, Rabu (9/2/2022).
Negara bagian Karnataka di India mengeluarkan perintah untuk menutup sekolah dan perguruan tinggi selama tiga hari setelah terjadi sejumlah unjuk rasa yang menanggapi beberapa sekolah menolak masuk murid yang memakai hijab.
Partai-partai oposisi dan kritikus di India menuduh jika pemerintah di tingkat federal dan negara bagian telah melakukan diskriminasi terhadap agama minoritas dan berisiko memicu kekerasan. (Suara.com, 10/2/22)
Sangat disesalkan bahwa hak asasi manusia tidak ditegakkan kepada kaum minoritas muslim yang ada di India sehingga hak-hak mereka tidak terpenuhi, salah satunya dalam beragama menjadi hal yang amat jauh dari pembelaan. Hal ini menunjukkan adanya Islampobia oleh kalangan mayoritas masyarakat India, bahkan hanya dengan simbol-simbol agama Islam membuat mereka takut seakan Islam adalah momok menakutkan yang akan memangsa mereka.
Dilansir oleh okezone.com, Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI Anwar Abbas menyesalkan larangan penggunaan hijab di beberapa lembaga pendidikan di India. Tindakan tersebut dinilai sebagai Islamphobia bagi umat muslim di sana.
Larangan hijab ini adalah bagian dari bukti kekejaman rezim Islamophobia India terhadap muslim. Rezim penguasa dari partai radikal Hindu makin banyak mengeluarkan kebijakan anti Islam.
Hak Asasi Manusia yang selama ini dijunjung oleh dunia internasional tiba-tiba kehilangan giginya ketika muslim yang diintimidasi. Namun, ketika penganut agama lain melecehkan dan menghina ajaran Islam dan kaum muslimin maka pembelaan atas nama kebebasan berpendapat dan berperilakupun bermunculan. Jelaslah bahwa HAM hanyalah alat kepentingan barat guna menyerang Islam dan menjauhkan kaum muslimin dari identitasnya. Kita tak mungkin berharap pada solusi-solusi yang ditawarkan barat karena sejatinya apa yang mereka tawarkan hanyalah untuk kepentingan mereka dan untuk mempertahankan hegemoni mereka atas kaum muslimin.
Sementara itu muslim yang tertindas mengiba perhatian dan bantuan dari dunia dan sesama muslim. Namun, negeri-negeri muslim lainnya paling bisa hanya mengeluarkan kecaman yang seringkali tidak digubris oleh negara penindas. Tak ada upaya untuk membebaskan saudara-saudara mereka yang tertindas dengan alasan hal tersebut adalah urusan internal negara lain. Inilah buah dari pemikiran nasionalisme yang menyekat-nyekat kaum muslimin ke dalam beberapa negara bangsa. Sehingga urusan mereka bukan urusan kita karena perbedaan negara.