Lawan Islamofobia, Kiai Didin: Tak Boleh Ada Lagi Penistaan Agama
Bogor (SI Online) – Cendekiawan Muslim Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc mengingatkan untuk mewaspadai bahaya gerakan Islamofobia.
Kiai Didin menjelaskan bahwa Islamofobia adalah kebencian atau ketakutan yang tidak beralasan terhadap Islam.
“Islamofobia muncul karena ketidaktahuan disamping juga karena kesengajaan,” jelas Kiai Didin dalam kajian di Masjid Al Hijri II, Kota Bogor, Ahad (26/6/2022).
Ia teringat dengan keterangan dari Muhammad Quttb, seorang penulis buku tentang Islamofobia yang berjudul “Salah Paham terhadap Islam.”
“Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa Islam agama yang sengaja disalahartikan, sengaja diselewengkan, sehingga timbul orang-orang yang tidak tahu itu membenci Islam,” ungkap Kiai Didin.
Muhammad Quttb menjelaskan ada sepuluh macam tentang Islam yang disalahartikan.
Misalnya, Islam difitnah sebagai agama yang tidak menghargai kaum wanita, wanita dianggap kaum kelas dua. “Itu anggapan barat, padahal kita tahu bahwa hanya Islam yang mengangkat derajat kaum wanita,” jelasnya.
Contoh kedua, Islam difitnah seolah-olah dianggap agama yang melegalkan perbudakan. Padahal Islam lahir di zaman jahiliyah dimana perbudakan merajalela, Islam datang justru datang membebaskan perbudakan.
“Ketika Nabi Muhammad wafat, di Jazirah Arab tidak ada lagi budak, orang-orang berlomba-lomba memerdekakan para budak,” ungkap Kiai Didin.
Oleh karena itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan bahwa umat Islam harus melawan segala bentuk kebencian terhadap Islam.
“Kita harus protes jika ada Islamofobia, seperti yang terjadi di India belum lama ini. Pelakunya harus dihukum, sementara itu negara-negara Muslim juga kompak melawan islamofobia di India. Ada keputusan bersama untuk memboikot produk India,” tutur Kiai Didin.