Lebih Baik Cadar atau Jilbab?
Dalil-dalil tentang jilbab, baik dalam Al-Qur’an dan Hadits kita sudah mafhum bersama. Dan dalam menyikapi dalil, janganlah kita bersandarkan ulama-ulama yang dulu belaka. Kita juga harus menyimak pendapat-pendapat ulama masa kini. Karena tiap masa, punya tantangan yang berbeda. Dan Islam mesti memberi jawaban yang memuaskan akal, menentramkan jiwa dan sesuai dengan fitrah manusia.
Para ulama dulu, mungkin belum ‘memahami’ ilmu komunikasi atau psikologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini. Jadi bagi saya, jilbab lebih pas untuk wanita. Teman saya Ustaz Fathurrahman yang punya pesantren besar di Mojokerto suka menyindir muridnya yang mengenakan cadar (biasanya orang tua yang bercadar menyuruh anaknya juga bercadar), ”Siapa kamu, wah kamu tutup gimana aku mengenalmu?”
Jadi saya berharap, ustaz-ustadz yang menyuruh santrinya bercadar, cobalah baca buku-buku tentang ilmu komunikasi atau psikologi komunikasi. Sehingga dalam masalah ini bisa berijtihad dengan tepat. Baca pendapat-pendapat dari ulama dulu penting, tapi baca ilmu-ilmu yang dikembangkan cendekiawan Islam masa kini juga perlu.
Jangan sampai Islam dikatakan ketinggalan zaman. Sementara khalifah keempat yang mulia, Sayyidina Ali menyatakan,” Islam itu mengatasi zaman.”
Dan firman Allah SWT, ”(Yaitu) orang yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti yang terbaik. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah Ulil Albab.” (QS az Zumar 18). Wallahu alimun hakim.
Nuim Hidayat, Anggota DDII, MIUMI dan MUI Depok.