Lebih Baik Mana Rukyat Lokal atau Global?

Sebenarnya rukyat global lebih bagus. Dimana seluruh pimpinan negeri negeri Islam berkumpul menentukan kalender rukyat global. Kalender Hijriyah ini berlaku untuk seluruh dunia Islam. Seperti kalender matahari yang kini dipakai di seluruh dunia.
Kalender bersama dunia Islam adalah hal yang sangat penting. Karena dengan kalender maka aktivitas dan rencana aktivitas masyarakat dan negara bisa dilakukan dengan tepat. Tidak berubah-ubah. Bayangkan kalau kalender berubah, penerbangan misalnya bisa kacau.
Maka menarik sebenarnya ijtihad yang digunakan Muhammadiyah tentang hisab. Tentu juga ada dalilnya. Yang jelas dengan ilmu astronomi yang canggih saat ini telah diketahui posisi bulan dengan tepat. Mungkin puluhan tahun sudah bisa diprediksi.
Repotnya bila masa kini menggunakan rukyat, maka sulit dibuat kalender. Kalender bisa berubah. Kan aneh. Pake teropong juga kadang bias, kadang kala tidak tepat, apalagi bila yg neropong tidak ahli astronomi. Harusnya dalam masalah hilal atau posisi bulan serahkan kepada ahli astronomi yg ahlinya. Bukankah sabda Rasulullah bahwa segala sesuatu harus diserahkan ahlinya?
Tinggal nanti ditentukan posisi bulan baru itu yg disepakati 0 derajat atau 3 derajat. Tiga derajat dipakai, karena bulan bisa dilihat dengan mata telanjang itu setahu saya ‘dalam posisi 3 derajat.’
Terus kini nggak ada khilafah, nggak ada persatuan dunia Islam, nggak ada kalender bagaimana kita sebaiknya?
Disinilah ijtihad ulama besar Syekh Yusuf Qardhawi menarik. Ia menyatakan bahwa Idul Fitri itu sebaiknya mengikuti kebanyakan masyarakat setempat. Alias rukyat lokal. Untuk apa? Agar terjadi ukhuwah Islamiyah di masyarakat yang dekat itu. Ukhuwah Islamiyah dulu satu negara, baru ke negara lain. Kalo kita ikut rukyat global sekarang, maka kita ukhuwah dengan negara lain tidak ukhuwah dengan negeri sendiri. Wallahu a’lam.
Beginilah kondisi kita, membuat kalender Hijriyah yang sama seluruh dunia Islam tidak bisa. Kita kalah dengan kaum Nasrani dan Yahudi yg bisa buat kalender bersama matahari. Perpecahan dunia Islam juga diketahui Israel sehingga ia terus menjelma menjadi drakula menghisap ratusan ribu darah kaum Muslimin. Kapan pemimpin pemimpin negeri Islam sadar? Wallahu azizun hakim.[]
Nuim Hidayat