Lebih dari 50 Pelanggaran Israel terhadap Jurnalis Selama Oktober
Gaza (SI Online) – Komite Pembela Jurnalis mencatat 60 pelanggaran terhadap kebebasan media dan wartawan di wilayah Palestina terjajah, pada Oktober lalu, termasuk 54 pelanggaran Israel.
Dilansir Pusat Informasi Palestina pada Senin (1/11), Komite menjelaskan bahwa pasukan penjajah Israel melakukan 54 pelanggaran terhadap kebebasan media dan wartawan, mencakup 15 penembakan yang melukai wartawan.
Pasukan Israel menggunakan peluru tajam, gas beracun dan bom kejut serta gas cabe, menyiramkan air limbah, memukul menggunakan tongkat dan popor senjata, di samping melecehkan dan meludahi mereka.
Selain itu, pasukan Israel menangkap dan memanggil interogasi sembilan orang wartawan, yaitu Samih Munashirah, Radhi Karamah, Ahmad Shabih, Nasrin Salim, Izat Jamjum, mereka kemudian dibebaskan. Sementara yang masih ditahan yaitu Ahmad Qathamis dan Mushab Qafisheh, sedangkan yang dipanggil interogasi yaitu eks tawanan wanita Bashra al-Thawil dan Ala al-Rimawi.
Selama bulan Oktober lalu, tercatat delapan perpanjangan penahanan, dan pembaruan dan penetapan vonis serta penundaan persidangan, penolakan banding. Ashim al-Shanar diperpanjang tiga kali, Ahmad Shabih dibebaskan beberapa waktu kemudian, dan penundaan sidang terhadap wartawan Mushab Qafisheh.
Pengadilan Israel menerbitkan putusan penahanan penjara selama 40 hari, dan menunda persidangan wartawan Yazin Jafar Abu Shalah, untuk ke 16 kali secara berturut-turut.
Laporan mencatat tiga vonis tahanan rumah, dan deportasi bagi wartawan Nasrin Salim selama 15 hari dari kawasan gerbang Amod Al-Quds, sejauh 150 meter, juga deportasi terhadap Ahmad Abu Shabih dari jalan Sholahudin, Sultan Sulaiman dan gerbang Amod sampai 20 Desember mendatang, di samping vonis tahanan rumah selama empat hari.
Komite mencatat lebih dari 12 kasus larangan dan hambatan meliput, dalam rangka mencegah peliputan kejahatan Israel terhadap hak warga Palestina.
Disebutkan bahwa pasukan Israel menggeledah tiga rumah wartawan, dan melakukan perusakan perabotan rumah mereka.
Terkait intimidasi dan penyiksaan terhadap wartawan di penjara Israel, teratat empat kasus yang menimpa wartawan Nasrin Salim yang menjadi korban pelecehan akibat warna kulitnya, saat interogasi oleh tentara Israel.