Liberalisme Melahirkan Anak Durhaka
Seorang anak wajib menaati kedua orangtua. Ketaatan seorang anak kepada kedua orangtua merupakan bentuk “birrul walidain”. Birrul walidain adalah berbakti kepada kedua orangtua, dan itu termasuk salah satu amalan paling mulia dalam Islam.
Sebagaimana penjelasan Rasulullah Saw bahwa Ibnu Mas’ud pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling mulia?”
Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.”
Aku bertanya lagi, “Kemudian apakah lagi wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Kemudian berbakti kepada kedua orangtua.”
Aku bertanya lagi, “Apa lagi wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Kemudian berjihad di jalan Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Dalam Islam, berbakti kepada orangtua akan mendatangkan banyak keberkahan dan keutamaan bagi seorang anak. Keberkahan ini dapat dirasakan baik ketika masih hidup di dunia maupun kelak di akhirat.
Apa saja keberkahan dan keutamaan berbakti kepada orang tua?
Pertama, bahwasanya Allah SWT akan membukakan pintu surga bagi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Bahkan akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di surga. Hal ini dikarenakan ridho Allah SWT tergantung dari ridho orangtua, murka Allah SWT juga tergantung murka orangtua. Anak yang durhaka kepada orangtuanya tidak akan masuk surga atau dengan kata lain, ia akan masuk neraka. Naudzubillahiminzalik…
Kedua, berbakti kepada orangtuapun merupakan bagian dari jihad fi sabilillah (berjuang di jalan Allah SWT). Apabila seorang anak yang ikhlas berbakti kepada kedua orangtuanya akan mendapat pahala sangat besar dari Allah Swt.
Ketiga, dosa-dosa yang pernah dilakukan seorang anak akan mendapat ampunan dari Allah SWT disebabkan ia berbakti kepada kedua orangtuanya. Masya Allah…
Itulah keberkahan dan keutamaan berbakti seorang anak kepada orangtua yang seharusnya menjadi bagian dari akhlak generasi saat ini. Hingga bagaimana Islam menjadikan berbakti kepada orang tua merupakan amalan paling utama, untuk membentuk pola interaksi yang harmonis antara anak dan orang tuanya.
Sungguh kita menantikan dan merindukan sosok generasi yang memuliakan orang tuanya dengan menorehkan berbagai karya dan prestasi di dunia dan membawa kebaikan di akhirat. Generasi yang memiliki intelektual serta menguasai berbagai bidang ilmu dan berakhlak mulia. Tentu saja generasi itu tidak akan pernah terlahir dari sistem liberalisme sekuler saat ini tapi dalam sistem Islam yang pernah menorehkan tinta emasnya dengan melahirkan generasi gemilang yang beradab dan berakhlak.
Wallahu a’lam bishowab
Selvi Sri Wahyuni S.PdI