Lima Saran untuk Partai Ummat
Salah atu partai politik peserta pemilu 2024 adalah Partai Ummat. Partai besutan Prof. Amien Rais ini konon telah menyiapkan sejumlah strategi atau langkah guna meramaikan sekaligus memenangkan kontestasi politik tersebut.
Walau bukan partai yang sudah berada di perlemen (DPR RI) untuk periode ini, Partai Ummat sudah mulai mengambil ancang-ancang untuk ikut serta dalam Pemilu 2024, baik untuk mendukung pasangan pencapresan maupun untuk mengikuti pileg untuk tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sebagai pegiat literasi sekaligus masyarakat awam yang jauh dari hiruk pikuk politik praktis, saya memiliki masukan dan saran kepada Partai Ummat. Dalam rangka menggapai kemenangan pesta politik 2024, maka Partai Ummat perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, membangun soliditas pengurus dan simpatisan. Soliditas pengurus dan simpatisan adalah modal penting dalam mengokohkan Partai Ummat yang belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. Kekokohan semacam itu pasti berdampak pada upaya pengenalan partai kepada masyarakat.
Praktisnya, sekretariat partai di semua level mesti dimanfaatkan untuk tempat berkumpul dan membincang banyak hal. Sekretariat mesti menjadi barometer penting yang memungkinkan pengurus dan simpatisan partai saling mengenal dan memiliki ikatan emosional yang kuat.
Pertemuan pengurus perlu rutin diadakan, misalnya, pertemuan minimal di tingkat kabupaten/kota, sekali dalam sepekan. Pertemuan semacam ini bukan saja untuk menguatkan hubungan emosional, tapi juga menghidupkan sekretariat sebagai pusat kaderisasi dan konsolidasi.
Kedua, aktif melakukan diskusi internal pengurus. Hal ini dilakukan agar ide, gagasan dan hal-hal penting yang berkembang di tengah masyarakat dapat dibahas dan ditemukan jalan keluarnya. Berbagai isu publik atau yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak pun bisa dibahas pada forum diskusi rutin pengurus. Sebagai pemantik, pengurus bisa menghadirkan para penggiat atau para ahli sesuai tema diskusi.
Tema diskusi bisa beragam, utamakan yang berkaitan dengan hajat hidup masyarakat yang akan dibela atau diadvokasi. Misal, isu-isu sensitif di setiap kabupaten/kota. Setiap pertemuan atau forum semacam ini didokumentasikan dengan baik, terutama perihal gagasan atau solusi atas berbagai masalah yang dibincangkan.
Ketiga, akrabkan partai dengan kalangan muda. Hal ini sangat penting, sebab jumlah pemilih pemula sekaligus pemuda saat ini mendominasi calon pemilih. Cara paling sederhana mengakrabkan diri dengan kalangan muda adalah angkat isu utama mereka.
Pada umumnya anak muda suka dengan isu entrepreneurship, usaha kreatif dan serupanya. Pengurus partai mesti mendalami isu semacam itu, lalu jadikan sebagai tema diskusi yang memantik anak muda untuk mengambil peran.
Ya, anak-anak muda pada umumnya suka pada isu-isu keragaman, kebersamaan, kepedulian dan usaha kreatif. Partai mesti menyentuh hal-hal semacam itu sebagai salah satu titik temu dengan kalangan muda sebagai pemilih pemula atau calon pemilih pada pemilu 2024.