Lima Saran untuk Partai Ummat
Keempat, merekrut tokoh yang memiliki komitmen pada partai dan layak jual. Berpolitik adalah upaya untuk memenangkan hati masyarakat. Kuncinya adalah tersedianya sumber daya manusia atau politisi yang memiliki kompetensi sehingga layak jual.
Layak jualnya politisi partai ditentukan oleh moralitas, idealisme, ide atau gagasan, basis massa, jejaring dan kemampuan komunikasi. Hal lain, tentu saja memiliki kemampuan finansial.
Walau bukan satu-satunya modal, namun aspek ini juga perlu menjadi perhatian. Walau demikian, komitmen keumatan dan kebangsaan adalah modal penting yang tak bisa ditawar-tawar lagi.
Kelima, memiliki dan aktif bermedia sosial. Media merupakan salah satu instrumen penting dalam mengembangkan partai sekaligus memenangkannya dalam pertarungan politik.
Sebagai partai baru tentu Partai Ummat masih tergolong minim dalam hal media, dengan demikian pengurus partai perlu bekerja keras dan serius untuk mengenalkan diri atau partai ke masyarakat luas.
Bila melakukan publikasi melalui media massa membutuhkan biaya besar, maka memanfaatkan media sosial adalah pilihan ideal. Polanya sederhana, pastikan semua pengurus dan simpatisan terutama para bakal calon legislatif di setiap level memiliki sekaligus aktif bermedia sosial.
Partai Ummat pada dasarnya diuntungkan oleh tokoh utamanya yang sudah dikenal luas sebagai tokoh reformasi 1998.
Beliau adalah Prof. Amin Rais. Beliau adalah sosok yang secara moral terjaga, memiliki pengetahuan sekaligus wawasan yang luas, dan hingga kini belum pernah tersangkut kasus hukum. Dengan demikian, secara moral politik, Partai Ummat tidak memiliki dosa atau beban politik.
Dengan demikian, partai ini akan dengan mudah dikenalkan ke masyarakat luas. Selebihnya, strategi apapun hanya mungkin terlaksana bila pelaksanannya dicicil pelan-pelan. Itulah tugas sejarah pengurus atau politisi bahkan simpatisan Partai Ummat kini dan nanti. []
Syamsudin Kadir, Penulis Buku “Membaca Politik dari Titik Nol”