FILANTROPI

Luncurkan Paradaya Movement 2.0, ParagonCorp Wujudkan Gerakan Bersama untuk Indonesia Lebih Berdaya

Jakarta (SI Online) – ParagonCorp, perusahaan kosmetik nasional terbesar di Indonesia, meluncurkan Paradaya Movement 2.0. Gerakan dengan semangat bangkir, bergerak dan bermakna ini merupakan bentuk komitmen ParagonCorp dalam memberdayakan masyarakat Indonesia.

Peluncuran Paradaya Movement 2.0 yang dihadiri Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, digelar di Paragon Community Hub, kawasan Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, pada Rabu pagi (28/10/2025).

Peluncuran gerakan ini sekaligus menjadi ajang temu berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, hingga lembaga sosial, untuk memperkuat sinergi membangun ekosistem kolaboratif yang lebih besar.

Group CEO ParagonCorp, Harman Subakat, dalam sambutannya mengatakan, Paradaya merupakan cerminan semangat gotong royong bangsa Indonesia yang terwujud melalui kolaborasi nyata antar berbagai pemangku kepentingan.

“Paradaya bukan sekadar pelatihan. Ini tentang membangun kepercayaan diri, menyalakan harapan, dan menciptakan perubahan nyata. Kami percaya, jika dilakukan bersama, pemberdayaan bisa menjadi kekuatan yang menggerakkan bangsa,” ujar Harman.

“Kami ingin mengajak seluruh pemangku kepentingan – pemerintah, swasta, lembaga sosial, dan komunitas – untuk menjadikan Paradaya sebagai gerakan nasional. Bukan hanya program milik Paragon, tapi milik kita semua yang ingin melihat Indonesia lebih berdaya,” tambahnya.

“Bangkit, bergerak, bermakna, bukan hanya slogan, tapi perjalanan kolektif yang kami usahakan bersama. Dan kami percaya, ini baru permulaan,” kata Harman.

Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, menekankan pentingnya membangun ekosistem gerakan untuk meningkatkan produktivitas nasional melalui kolaborasi pemerintah, universitas dan industri.

Menurut Yassierli, mewujudkan apprenticeship nasional dalam dan luar negeri pada empat tema fokus, seperti smart operation, smart creative IT skills, agroforestry, dan green jobs.

Turut hadir juga Leontinus Alpha Edison, Deputi I Kemenko Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, yang mendorong pengembangan ekosistem vokasi nasional yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat bawah.

Dipandu oleh Adrian Maulana, talkshow membahas Paradaya sebagai shared platform yang memungkinkan Paradaya Movement menjadi upaya bersama lintas sektor. Tidak hanya menjawab tantangan pengangguran, Paradaya juga menjadi contoh praktik baik dalam mendorong pembangunan manusia yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan pasar tenaga kerja.

Salah satu momen paling menginspirasi hadir saat Idris, alumni pelatihan barista Paradaya, dan Rosita, alumni pelatihan bakery Paradaya, membagikan perjalanannya dari peserta pelatihan hingga kini dapat mandiri.

Bersama Suci Hendrina, Head of CSR ParagonCorp, kisah Idris dan Rosita menjadi simbol nyata kekuatan pemberdayaan: dari dampak individu menuju dampak komunitas.

Sebagai bentuk apresiasi, ParagonCorp memberikan penghargaan kepada mitra pelatihan dan penyerap kerja Paradaya 2024. Kolaborasi ini membuktikan bahwa dukungan multipihak dapat memperluas jangkauan dampak sosial dan ekonomi, sekaligus menciptakan ekosistem yang saling memperkuat.

Disebutkan juga, Paradaya Movement lebih dari sekadar program CSR. Gerakan ini berawal sebagai framework vokasi kolaboratif untuk membuka akses pelatihan, pekerjaan, dan perlindungan sosial bagi kelompok rentan dan talenta muda dari berbagai daerah di Indonesia.

Di batch kedua ini, sesuai dengan cita-cita Paragon di usia yang ke empat puluh untuk mengusung Paragonation; yaitu mimpi untuk bisa menjadi raja di negeri sendiri dan tamu terhormat di negeri orang lain, Paragon membuka kolaborasi yang lebih luas dan membuka dua program baru selain meneruskan program pelatihan vokasi yang sudah lebih dulu berjalan.

Program yang pertama adalah pelatihan affiliator yang akan juga menjadi bagian dari ekosistem affiliator Paragon. Program kedua adalah Paradaya Scholarship untuk mendukung pelatihan masyarakat menjadi pekerja global yang skillful dan terlindungi.[]

Back to top button