MUHASABAH

Makna Idulfitri: Kembali ke Fitrah Menuju Hidup yang Terarah

Idulfitri bukan sekadar perayaan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, tetapi merupakan momentum untuk kembali kepada fitrah manusia yang sejati. Fitrah di sini berarti kesucian, ketundukan, dan kepatuhan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Dzat yang menciptakan manusia dan mengatur hidupnya dengan aturan yang sempurna.

Namun, sering kali manusia menjalani hidup hanya berdasarkan hawa nafsu, tanpa pedoman yang benar, sehingga tersesat dari jalan yang telah Allah tetapkan.

Mengapa Harus Kembali ke Fitrah?

Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas, sebagaimana firman-Nya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Namun, dalam perjalanan hidup, banyak manusia yang lebih memilih mengikuti hawa nafsunya daripada mengikuti petunjuk Allah. Mereka hidup tanpa arah yang jelas, hanya mengejar kesenangan duniawi dan melupakan tujuan akhirat. Padahal, Allah telah menurunkan petunjuk yang sempurna melalui Al-Qur’an dan Rasul-Nya agar manusia tidak tersesat.

Idulfitri: Awal Perubahan Hidup

Puasa di bulan Ramadan mengajarkan kita untuk menahan diri dari berbagai godaan nafsu, baik dalam bentuk makanan, minuman, maupun perilaku buruk. Setelah sebulan penuh menjalani pelatihan ini, Idulfitri seharusnya menjadi titik balik bagi setiap Muslim untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih sesuai dengan petunjuk Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan iman dan penuh pengharapan akan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ampunan dosa yang Allah berikan bukan sekadar menghapus kesalahan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memulai hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, setelah Idulfitri, kita seharusnya tidak kembali kepada kebiasaan buruk, tetapi terus menjaga ketakwaan yang telah dibangun selama Ramadan.

Hidup Berdasarkan Petunjuk Allah

Allah SWT telah memberikan pedoman yang jelas dalam Al-Qur’an dan Hadis agar manusia tidak tersesat dalam menjalani kehidupan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS. Al-An’am: 153)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa ada satu jalan lurus yang harus diikuti, yaitu jalan Islam yang telah ditetapkan oleh Allah. Segala bentuk penyimpangan dari jalan ini hanya akan membawa manusia kepada kesesatan dan kebinasaan.

Mengubah Arah Hidup dengan Kesadaran

Setelah memahami makna Idulfitri, setiap Muslim seharusnya menjadikannya sebagai awal perubahan dalam hidupnya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button