Makna Kemerdekaan yang Hakiki
Dari riwayat di atas, tampak bahwasanya Islam memandang kemerdekaan tidak hanya dari satu aspek saja, tetapi semua aspek, baik aspek lahiriah maupun batiniah. Dari aspek batiniah, kemerdekaan atau bebas dari penghambaan kepada selain Allah swt. menuju tauhid. Begitu pula aspek lahiriah, kemerdekaan dari kesempitan dunia dan ketidakadilan menuju kelapangan dan keadilan.
Maka dari itu, terlalu sempit jika berpikir merdeka itu hanya sebatas lepas dari penjajahan yang bersifat fisik saja. Padahal penjajahan yang sifatnya non fisik tak kalah lebih membahayakan. Sebab, tak kasatmata, kecuali oleh mereka yang betul-betul memahami makna kemerdekaan yang hakiki.
Oleh karena itu, bila melihat realita yang ada, negeri ini sesungguhnya masih belum dapat dikategorikan merdeka seratus persen. Karena kemerdekaan yang hakiki adalah ketika seseorang terbebas dari penghambaan kepada selain Allah, tunduk dan patuh kepada aturan dan hukum-hukum-Nya. Pun bebas dari segala belenggu penjajahan sesama manusia dan keluar dari keterpurukan hidup di dunia. Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Fitri Suryani, Freelance Writer.