RESONANSI

Malaysia Madani Jiwa Merdeka dan Nasihat Hamka kepada Para ‘Hamba Raja Jawa’

Hari Kemerdekaan Malaysia ke-67, Pemerintahan Madani Anwar Ibrahim melancarkan slogan Jiwa Merdeka.

Satu pawai kemerdekaan yang menarik adalah pasukan cuci rasuah yang terbukti dengan membaiknya Malaysia dalam Indeks Persepsi Rasuah yang dikeluarkan oleh Transparency International.

Kata kunci utama semua kejayaan pemerintahan Madani Malaysia adalah karena Perdana Menteri Anwar Ibrahim seorang yang berjiwa merdeka memiliki ilmu, konsep, idea, wasasan, gagasan, integritas dan idealisme sehingga dia tidak tersandra oleh kepentingan oligarki, asing, aseng dan antek-anteknya.

Terkait dengan itu, pekan ini kita dipopulerkan dengan istilah raja Jawa dalam berbagai media yang ada.

Berbeda dengan Malaysia, orang Indonesia adalah raja dan tuan di negeri sendiri dengan membahasakan mereka sebagai beta seperti dalam karya Ismail Marzuki Indonesia Tanah Air Beta.

Undang-Undang Indonesia juga menjamin Kedaulatan Rakyat yang tidak mengakui kedaulatan Presiden ataupun raja sebagaimana dalam rukun negara Malaysia.

Hamka dalam sebuah pidatonya menyebutkan bahwa yang paling penting dalam hidup ini adalah kemerdekaan jiwa.

Lihatlah para tokoh hebat dan dikagumi dunia yang masih hdup nama dan jasa mereka sampai sekarang, raga mereka dulunya boleh dipenjara tetapi jiwa mereka tetap merdeka.

Faktor utama jiwa terjajah adalah karena terhutang budi, ditekan, tersandra dan oleh cinta dunia dan takut kepada kematian yang menyebabkan jiwa mereka mati sebelum jasadnya mati.

Menurut Hamka lagi, banyak orang yang lupa negaranya sudah merdeka, tetapi dirinya sendiri terjajah.

Bukan oleh Belanda atau oleh bangsa lain tetapi dari dalam diri sendiri dalam jiwa sendiri yang ingin diperhamba.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button