INTERNASIONAL
Mantap, Taliban Kini Kuasai Tambang Afghanistan Senilai Rp14.431 Triliun
Menurut Badan Energi Internasional, permintaan dunia untuk lithium diperkirakan akan tumbuh lebih dari 40 kali lipat pada tahun 2040 karena mobil listrik menjadi lebih banyak dibeli.
Industri pertambangan Afghanistan tidak mencapai potensi penuhnya saat ini, dengan CNN melaporkan bahwa mineral hanya menghasilkan USD1 miliar untuk negara itu per tahun.
Kelompok pejuang Taliban sendiri sebenarnya sudah menghasilkan uang dari pertambangan sebelum naik lagi ke tampuk kekuasaan, tetapi tidak sebanyak itu.
Menambang bijih besi, marmer, tembaga, emas, seng, dan logam lainnya serta mineral tanah jarang di pegunungan di Afghanistan menghasilkan pendapatan bagi Taliban sekitar USD334,6 juta per tahun. Angka itu menurut perkiraan NATO. [sindonews.com]