Maryam dan Keluarga Imran
Bila diteliti Al-Qur’an, salah satu sebutan bagi Maryam adalah orang yang sangat benar (lashadiiqah) dan perawan. Dalam Al-Qur’an, Maryam adalah hamba Allah, sebagaimana Rasulullah Saw, Isa, Musa, Ibrahim dan seluruh keturunan anak Adam As.
Sebagai hamba Alah, Allah perintahkan Maryam untuk beribadah kepada-Nya. Al-Qur’an menyatakan, ”Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS Ali Imran 43)
Maryam di dalam Al-Qur’an dapat menjadi arbiter (muhaiminan), yaitu melerai pertikaian sekaligus menjadi putusan final terhadap ragam perselisihan yang terjadi di tengah ahli kitab berkenaan dengan Maryam.
Al-Qur’an memulihkan kehormatan Maryam dari tuduhan asusila sekaligus mengangkat kedudukannya ke derajat mulia di dunia dan akhirat.
Al-Qur’an juga memberitahukan kepada pembacanya tentang dua posisi yang berlebihan dalam mendudukkan Maryam, satu kutub mengangkat Maryam melebihi proporsinya dan di kutub lain menghinakannya dengan menduduhnya telah berbuat keji.
Dalam surat Al-Maidah ayat 116, AllahSWT berfirman, ”Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”.
Dalam surat An-Nisa’ 156 disebutkan, ”Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina).”
Umat Islam sepakat, berdasar kitab suci Al-Qur’an, bahwa Maryam as merupakan wanita paling mulia di atas seluruh wanita. Hak itu tampak dalam penyebutan Maryam di dalam Al-Qur’an yang jumlahnya jauh melebihi penyebutannya dalam Al-Kitab Kristen sendiri.
Nama Maryam muncul sebanyak 34 kali di dalam Al-Qur’an dan sebanyak 23 di antaranya muncul setelah nama Isa. Kemudian 11 penyebutannya muncul dalam konteks kisah Maryam sendiri. Sementara di dalam Al-Kitab Kristen nama Maria/Mary sebagai ibunda dari Yesus muncul sebanyak 19 kali.
Tidak hanya itu, satu surah Al-Qur’an yang terdiri dari 98 ayat diberi nama dengan Maryam. Bahkan Maryam adalah satu-satunya wanita yang namanya disebut langsung oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an.
Memang terdapat sejumlah figur wanita lainnya yang disebutkan Al-Qur’an, tetapi penyebutan tersebut hanya dengan isyarat atau secara tidak langsung. Misalnya istri Adam, istri Firaun, istri Nabi Nuh dan Istri Nabi Luth, ibunda Musa, Ratu Saba, Istri Imran dan istri Nabi Zakaria.
Bahkan ayah Maryam pun menjadi nama surah di dalam Al-Qur’an, yakni surah Ali Imran yang berarti keluarga Imran. Surat Ali Imran merupakan satu dari tujuh surat panjang di dalam Al-Qur’an.