Masjid An-Nur Agats Asmat, Semua Berbahan Kayu
Bahkan, fasilitas umum seperti Kantor Bupati, Pasar, Sekolah, Tempat Ibadah, Hingga Jalan Raya semuanya dibangun dengan panggung dari papan kayu. Tidak sembarang kayu yang dapat digunakan untuk bahan bangunnanya, hanya kayu pilihan yang tahan terhadap segala cuaca yang bisa digunakan. Contoh kayu yang tahan cuaca adalah Kayu Ulin, atau biasa disebut Kayu Besi.
Kota Agats ini dibangun pertama kali oleh pemerintah Belanda pada tahun 1936-an yang kemudian difungsikan sebagai Pos Pemerintahan Kolonial Belanda.
Pada awalnya, tempat ini disebut dengan “Akat” yang berarti Bagus / Baik. Namun, karena seringnya kekeliruan dalam penyebutan, akhirnya justru nama Agats menjadi lebih dikenal masyarakat.
Hingga kini, kendaraan roda empat tidak diperbolehkan berlalu lalang di Kota Agats. Hanya kendaraan beroda dua dan sepeda saja yang dapat dipergunakan di sini.
Tanahnya yang berawa-rawa berlumpur memang tidak cukup kuat jika dijadikan sebagai pondasi sebuah bangunan, maka dari itu dipilihlah kayu ulin sebagai pondasi bangunan. Hal ini dikarenakan kayu ulin dapat bertahan dari segala kondisi. Semakin lama ditancapkan di rawa, maka semakin kuat kayu tersebut.
Lambat laun, kemudian sebuah kota panggung diatas rawa mulai terbentuk dengan arsitektur yang sederhana namun menakjubkan.[]
sumber: anugerahkubah.com