Masyarakat Samarinda Atusias Tanda Tangani Spanduk Penolakan RUU P-KS
Jakarta (SI Online) – Para pemuda-pemudi yang tergabung dalam Gerakan Peduli Generasi Indonesia (GPGI) kembali melakukan aksi simpatik untuk menolak rencana pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS).
Aksi simpatik berupa penandatanganan spanduk penolakan RUU P-KS digelar di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Ahad, 21 Juli 2019. Masyarakat yang tengah berolahraga, tampak semangat untuk ikut serta membubuhkan tanda tangannya.
GPGI adalah aliansi sejumlah organisasi pemuda Islam, seperti Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Kaltimtara, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kaltimtara, KAMMI PD Balikpapan, KAMMI PD Samarinda, KPIS, Yayasan Ashabul Qur’an, PUSDIMA, KAMMI Komsat Unmul, dan KAMMI Samseb.
Jurubicara GPGI Maya Rahmah mengatakan, setelah beberapa kali mengadakan aksi damai penolakan RUU P-KS, ia melihat banyak sekali masyarakat yang tidak paham tentang RUU ini. Bahkan, kata dia, sebagian besar perempuan di Samarinda pun belum tau tentang RUU ini.
“Setelah kami jelaskan, mereka sepakat untuk menolak. Ini tentunya mematahkan kampanye para pengusung RUU yang menyatakan bahwa RUU ini dibutuhkan oleh semua perempuan Indonesia,” ungkap Maya.
Maya menambahkan, selain mengadakan aksi damai dan edukasi kepada masyarakat, dalam waktu dekat GPGI akan melakukan audiensi ke DPRD. GPGI, kata Maya, akan menyampaikan suara perempuan dan keluarga Kaltimtara yang menolak tegas RUU P-KS.
Red: shodiq ramadhan