ALIRAN SESATNASIONAL

Mayat Pemimpin Aliran Sesat Lia Eden Dikremasi, Abunya Dibuang ke Laut

Ngaku Dapat Wahyu

Lia Eden lahir di Jakarta, 21 Agustus 1947. Ia mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan ajaran tiga agama samawi: Yudaisme, Kekristenan, dan Islam dan juga menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.

Lia Eden kemudian mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya.

Menjaga umat Islam dan akidah Islam dari penyesatan Lia Eden, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa nomor: Kep-768/MUI/XII/1997 tertanggal 22 Desember 1997 yang memutuskan bahwa Malaikat Jibril tidak mungkin turun lagi setelah kedatangannya pada Nabi Muhammad Saw.

leh karena itu, keyakinan semacam Lia Eden Salamullah dinyatakan sebagai tindakan sesat dan menyesatkan.

Fatwa tersebut dikeluarkan oleh MUI Pusat setelah adanya surat dari Andan Nadriasta pada 4 Oktober 1997 yang bertanya dan mengharapkan ada penjelasan dari Majelis Ulama Indonesia tentang ajaran kelompok pengajian yang dipimpin oleh Lia Aminudin. Dalam surat itu dinyatakan antara lain, bahwa Lia Aminuddin ditemani oleh Malaikat Jibril.

Disebutkan, pengajian atau ajaran yang disampaikan Lia itu pada hakikatnya adalah ajaran yang dibawa Malaikat Jibril melalui Lia. Hal demikian, menurut pengirim surat jelas dapat meresahkan umat karena bertentangan dengan akidah Islam.

Meski telah dinyatakan sesat, rupanya aliran tersebut terus beroperasi. Pada tahun 2000, pengikut Lia Eden mengklaim Salamullah sebagai sebuah kelompok. Kemudian pada 2003, Lia Eden mengeluarkan pernyataan bahwa setiap agama adalah benar, dan berubah nama menjadi Kaum Eden.

Pada 2005, secara nasional ia mengumumkan dirinya mendapatkan wahyu secara langsung dari jibril, dan mendapat cukup banyak pengikut lewat Takhta Suci Kerajaan Tuhan.

Atas pengakuan ini, Lia Eden ditangkap atas tuduhan penodaan agama dan diganjar hukuman 2,5 tahun. Ia bebas pada tahun 2011 lalu. Namun ia mengaku tak pernah kapok menjalankan ajaran sesatnya.

red: farah abdillah/dbs

Laman sebelumnya 1 2
Back to top button