Mayoritas Warga Israel Pesimis tentang Masa Depan Negaranya
Al-Quds (SI Online) – Hasil jajak pendapat di negara pendudukan Zionis Israel, yang diterbitkan pada Sabtu (22/4/2023), tentang tren opini publik di negara pendudukan Zionis Israel, menunjukkan bahwa “mayoritas warga Israel pesimis terhadap masa depan negara mereka.”
Menurut polling yang dilakukan oleh saluran resmi Israel Channel 12, sebanyak 51% menyatakan pesimis, sementara hanya 43% menyatakan optimis dan 6% menyatakan tidak tahu.
Jaringan berita Kan, saluran publik Israel, juga mengajukan pertanyaan serupa dalam jajak pendapatnya, sebanyak 48% menjawab bahwa situasi di Israel akan menjadi lebih buruk di tahun-tahun mendatang dan hanya 20% yang berpendapat keadaan akan membaik. Selain itu, 19% mengatakan tidak akan ada perubahan, dan 13% mengatakan tidak tahu.
Saat ditanya apakah mereka merasa terwakili oleh pemerintah saat ini, sebanyak 60% menjawab tidak dan hanya 27% menjawab ya, sedangkan 13% menjawab tidak tahu.
Menurut polling, mayoritas orang Israel (53%) berpendapat bahwa “reformasi yudisial” yang kontroversial itu berbahaya bagi negara, sementara hanya 32% yang berpendapat hal itu bermanfaat dan 15% mengatakan mereka tidak tahu.
Sejak Januari lalu, di negara pendudukan Zionis Israel telah terjadi gelombang protes massa, yang menolak rancangan reformasi peradilan yang diumumkan oleh Menteri Kehakiman Israel, Yariv Levin, dengan dukungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang diyakini oleh kalangan oposisi akan memperketat cengkeraman politisi terhadap sistem peradilan dan mekanisme pengangkatan hakim
Pada 27 Maret, Netanyahu mengumumkan bahwa pengesahan “undang-undang yudisial” akan ditunda sementara, sampai tercapai kesepahaman dengan pihak oposisi, yang menuduhnya berusaha membatasi kekuasaan Mahkamah Agung, mengendalikan panitian penunjukan hakim, dan menyerukan pemilu baru.
sumber: infopalestina