NUIM HIDAYAT

Membangun Dunia dengan Dakwah/Pendidikan Bukan dengan ‘Politik’

Maka ketika gangguan dakwah melanda
Penyiksaan pemboikotan bahkan pembunuhan terhadap sahabatnya
Rasulullah tidak gentar karenanya
Para sahabat tetap kokoh dalam barisan Rasulullah tercinta
Mereka menganggap sunnatullah dakwah Rasul begitu adanya

Ada Nabi yang dibunuh pengikutnya
Ada Nabi yang disiksa masyarakatnya
Tapi ada Nabi juga yang menang menghadapi pembangkangan sebagian masyarakatnya

Dakwah Rasulullah di Mekkah saat itu makin meluas di sana
Kafir Quraisy makin marah luar biasa
Pemimpin pemimpinnya berunding bagaimana menghentikan dakwah yang marak dimana mana
Tawarkan Rasulullah harta tahta atau wanita
Rasul menolak dan menyatakan perkataan yang luar biasa
Demi Allah, kalaupun matahari diletakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah) sehingga Allah memenangkannya atau aku binasa, pastilah tidak akan aku meninggalkannya

Mereka berunding lagi dengan seriusnya
Dicapai kata sepakat ini Muhammad harus dibunuh segera
Agar ajarannya tidak menyebar lagi di wilayah gurun pasir sana
Dipilih pemuda pembunuh terbaik dari suku-suku di sana

Rasul mendapat wahyu dari Yang Maha Kuasa
Untuk segera meninggalkan rumahnya
Keponakan kecilnya Sayidina Ali disuruh menggantikan di selimut kasurnya

Rasul kemudian bersama-sama Abu Bakar mencari wilayah lain yang aman sebagai tempat dakwahnya
Berjalanlah mereka berdua menempuh ratusan kilometer gurun panas di sana
Para pemimpin dan pembunuh kafir terkecoh karenanya
Rasul mampir sejenak di Gua Tsur yang ternama
Laba-laba turut membantu memasang jejaringnya
Sehingga pasukan kafir ragu untuk menengok ke dalam gua yang sepi di sana

Sampailah mereka dengan tertatih di Yatsrib kota mulia
Telapak kaki lecet lecet tidak dirasakannya
Musuh dari dekat mengejarnya, sahabat dari jauh menyambutnya
Bersuka cita masyarakat menyambutnya
Kegembiraan yang tiada tara sulit untuk menggambarkannya

Rasulullah mengganti Yatsrib dengan Madinah kota yang bercahaya
Kota dimana Islam sebagai Din menjadi peradaban manusia
Peradaban yang memanusiakan manusia
Peradaban yang memuliakan wanita
Peradaban yang menempatkan laki-laki dan wanita sesuai fitrahnya

Dari Madinah ini peradaban Islam memulai memancarkan sinarnya
Meski para musuh menyerang dan mencoba menghancurkannya
Dengan konspirasi kaum kafir, musyrik, munafik, ‘Nasrani’, Yahudi dan konco-konconya
Madinah tetap berdiri kokoh tidak goyah walau sesenti jauhnya

Hingga kaum kafir akhirnya menyerah dan banyak dari mereka yang masuk Islam karenanya
Mereka melihat pasukan pasukan Muslim dibantu sosok sosok yang ghaib di mata
Dalam Perang Badar yang sangat terkenal dalam sejarah dunia
Abu Jahal meninggal dalam perang hidup dan mati Islam di sana

Rasulullah menengok mayatnya dan menyatakan ‘apakah engkau sudah merasakan siksaan dari Tuhan Yang Maha Perkasa’
Abu Jahal pantas mendapatkannya karena berbagai rekayasanya untuk membunuh manusia yang termulia


Kalau dulu kita berdakwah lewat jalur politik, kini kita berpolitik lewat jalur dakwah begitu pesan Buya Natsir tercinta
Ya politik Islam beda dengan politik sekuler dunia
Politik Islam adalah politik dakwah mengajak manusia untuk menikmati hidangan lezat dari Yang Maha Rahman di dunia
Menikmati ayat-ayat Allah yang selalu aktual di berbagai gelombang lauttan dunia
Politik Islam bukan politik bagi bagi kursi dan duit istana
Tertawa terbahak-bahak di tengah lautan penderitaan rakyat di bawah sana

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button