SAKINAH

Membangun Keluarga Bahagia Cara Islam

Pergaulilah keluarga suami dan kerabat-kerabatnya dengan baik. Simpanlah rahasia keluarga dan tutupilah kekurangan (aib) suaminya. Empatilah terhadap duka cita dan kesedihan suaminya.

Bersikaplah qana’ah, ridha dengan apa yang diberikan suami untuknya, baik sedikit ataupun banyak. Ia tidak menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu.

Didiklah anggota keluarga hidup sederhana, sehingga tidak boros dalam makanan, minuman, pakaian, perabot rumah tangga dan sebagainya.

Firman Allah SWT: “Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS al-A’raf: 9 : 31).

Kenali dan pahami suami, sehingga tahu apa yang disukai suami dan penuhilah, juga tahu apa yang dibenci suami dan jauhilah. Dengan syarat tidak dalam perkara maksiat kepada Allah, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al Khaliq.

Jadikan Keluarga Pejuang

Suami istri menyadari bahwa rumah tangga muslim adalah salah satu agenda gerakan Islam. Kehidupan rumah tangga dengan seluruh problemnya tidak boleh menghentikan semangat membela Islam.

Suami istri harus saling menguatkan, saling mengingatkan, saling membantu menyalakan api perjuangan. Istri memberi dorongan agar suami semakin berada di garis depan barisan pejuang. Tempalah seluruh anggota keluarga menjadi para pejuang Islam. Keluarga yang bahagia adalah keluarga penegak agama Allah SWT yang senantiasa berdoa:

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri -istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqan 74). Wallahua’lam. [SI]

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button