Membicarakan Kematian
“Tak ada yang abadi di dunia ini Nak,” pesanku pada mereka. “Yang abadi itu nanti kehidupan kita di akhirat. Maka kalian harus jadi anak-anak yang saleh dan salihah, yang berjalan di jalan yang lurus, jalan Islam. Pegang teguh syariat Islam, bersahabat dengan Al-Qur’an dan jadikan ia pedoman hidupmu. Yang paling penting jadikan surga itu tujuan kalian untuk pulang, supaya kita bisa berkumpul lagi. Bagian berkumpul lagi inilah yang sering aku tekankan. Bahwa kesusahpayahan di dunia akan berakhir manis di syurga bagi orang-orang yang istiqamah di dalam Islam,” beber saya.
Maka dari itu, patutlah kita dari saat ini untuk berserah diri kepada Allah. Merencanakan segala sesuatu boleh-boleh saja, asal jangan menyalahkan siapa pun ketika rencananya itu berantakan, apalagi menyalahkan Allah naudzubillah.. Jangan sampai kejadian keluar kata-kata menghujat Sang Pencipta. Bahkan jangan sampai keluar kata-kata “ini semua tidak adil!!!!!” Pake tanda seru lagi yang banyak, biar efeknya kaya di sinetron tersandung. Hitungan adil manusia dengan hitungan adilnya Allah tentu berbeda, tetap berprasangka baik sebaik-baiknya.
Jangan lupa, libatkan Allah dalam setiap keputusan yang akan kita ambil. Lakukanlah shalat, memohon petunjuk jikalau sedang bingung dengan pilihan antara sekolah A atau sekolah B misalnya. Berdoa memohon petunjuk yang terbaik untuk anak-anak ataupun dalam hal apapun.
Dian Salindri
Tim Komunitas Muslimah Menulis