Mencintai Buku

Saya sedih sekarang masih ada kelompok Muslim yang membatasi bacaan bagi pengikutnya. Pengikutnya hanya boleh membaca buku-buku dari kelompoknya atau yang direkomendasi ustadznya. Selain itu tidak boleh. Anggota kelompok ini, bahkan ada yang membakar buku-buku di luar kelompoknya.
Di masa keterbukaan informasi (internet) sekarang, sikap seperti itu kurang tepat. Para ustadz harusnya memberikan wawasan atau ilmu yang luas kepada jamaahnya. Silakan jamaahnya membaca buku-buku yang beredar di Masyarakat, bila bingung atau ragu terhadap isinya, diskusikan dengan ustadz atau gurunya. Dugaan saya ustadz yang melarang jamaahnya membaca buku-buku dari kelompok lain ini, karena ustadznya sendiri juga jarang baca. Ia hanya baca buku atau kitab dari kelompoknya saja.
Inilah yang menyebabkan kejumudan. Inilah yang menyebabkan umat Islam kalah dengan umat lain. Barat tidak pernah membatasi bacaan kepada mahasiswa atau masyarakatnya. Mereka membebaskannya. Mereka punya strategi guru atau dosen yang akan membimbingnya, sehingga mahasiswa itu akan mengikuti pola pikir gurunya.
Inilah pentingnya kita punya guru yang bagus. Alhamdulillah semasa mahasiswa saya punya banyak guru yang bagus. Kebanyakan mereka lulusan dari Timur Tengah. Biasanya kalau saya membeli buku baru, saya suka mendiskusikan isinya dengan para ustadz itu. Hubungan saya dengan para ustadz itu cukup dekat, bagaikan sahabat. Sampai sekarang pun saya masih suka bersilaturahmi dengan para guru sewaktu mahasiswa dulu.
Jadi di samping banyak baca buku, carilah juga guru yang bagus. Guru yang ilmu keislamannya luas, suka baca dan akhlaknya mulia. Insyaallah Anda akan menjadi Muslim yang luas pemahaman Islamnya dan juga berakhlak mulia. Wallahu alimun hakim. []
Nuim Hidayat