EKBIS

Meneladani Rasulullah Saw dalam Bisnis di Era Digital

Pertumbuhan Industri Halal Global

Menurut laporan Global Islamic Economy Report 2023, sektor ekonomi halal global telah mencapai nilai lebih dari USD 2,5 triliun, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 7%. Angka ini menunjukkan bahwa pasar produk dan jasa berbasis nilai Islam terus tumbuh dan memiliki potensi besar bagi pelaku usaha Muslim.

Tantangan dalam mengembangkan sistem ini tentu tidak sedikit—terutama karena rendahnya literasi keuangan syariah dan ketatnya persaingan kapitalistik. Namun, tren menuju ekonomi Islam perlahan mulai tumbuh dan mendapat tempat di hati masyarakat. Pemerintah dan lembaga pendidikan juga diharapkan lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang sistem ekonomi Islam yang utuh.

Sifat tabligh (komunikatif) sangat penting dalam hal ini. Dalam konteks bisnis, tabligh berarti mampu menyampaikan informasi produk dengan jelas, jujur, dan menarik. Seorang pebisnis harus komunikatif, bisa mempresentasikan keunggulan produknya dengan strategi yang tepat, tanpa manipulasi atau kebohongan.

Rasulullah Saw dikenal sebagai pedagang yang komunikatif, menjelaskan produk secara lugas namun tetap bersahabat. Sikap ini membuat banyak pelanggan dan mitra bisnis merasa nyaman dan percaya.

Rasulullah Saw adalah Role Model Pebisnis Modern

Jika Rasulullah Saw hidup di masa kini, beliau bukan hanya akan menjadi pebisnis yang sukses secara materi, tapi juga menjadi pemimpin pasar yang dipercaya, dicintai, dan diteladani. Bukan karena trik marketing, tapi karena nilai-nilai luhur yang beliau pegang teguh: jujur, amanah, adil, transparan, dan penuh kasih sayang.

Sudah saatnya pengusaha Muslim berhenti hanya mengejar “cuan cepat”, dan mulai membangun bisnis yang berkelanjutan dan berkeadilan. Keuntungan hakiki bukan hanya soal angka di rekening, tetapi tentang keberkahan, kebermanfaatan, dan kontribusi bagi sesama.

Dengan meneladani Rasulullah Saw, dunia bisnis tak hanya menjadi ladang ekonomi, tetapi juga jalan menuju ridha Ilahi dan kebaikan dunia-akhirat. Kesuksesan sejati bukanlah yang hanya dinikmati secara pribadi, tetapi yang dapat memberikan maslahat bagi sebanyak-banyaknya manusia.[]

Rendyka Dwi Romero, Evi Handayani, Selamet Siryadi, Febriyan Nur Hudiansyah
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pelita Bangsa

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button