#Perang Iran-Israel 2025NUIM HIDAYAT

Mengapa Kita Dukung Iran Ketika Konflik dengan Israel?

Keadilan sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Puluhan ayat al Quran memerintahkan kaum Muslimin berbuat adil. Para Nabi diutus juga untuk menegakkan keadilan.

Maka dalam melihat konflik Iran Israel, kita harus melihat siapa yang berbuat zalim dan siapa yang dizalimi. Kita melihat bahwa dalam konflik ini yang berbuat zalim adalah Israel bukan Iran. Maka dalam hal ini kita harus melihak kepada Iran bukan Israel. Mengenai masa lalu Iran pernah berbuat zalim kepada negara lain, tidak usah dibawa-bawa.

Politik terikat dengan tempat dan waktu. Kini Iran sedang berkonflik dengan Israel, bukan dengan Irak, Suriah dan lain-lain. Sebagaimana di tanah air, Masyumi mau berkawan dengan Amerika ketika menghadapi keganasan PKI di masa lalu.

Apalagi serangan Iran ke Israel itu menguntungkan Palestina. Karena itu jangan heran ketika rudal-rudal Iran meluncur ke wilayah Israel, masyarakat Timur Tengah bersorak. Bahkan masyarakat dunia pun banyak yang bersorak. Karena kejahatan Israel sudah di luar batas kemanusiaan di Palestina.

Maka jangan heran gerakan Islam Hamas menunjukkan dukungannya ke Iran. Pejabat-pejabat tinggi Hamas tidak malu-malu menunjukkan hubungan dekatnya dengan Iran. Dan Iran diketahui banyak menyuplai senjata ke Hamas dalam perang dengan Israel.

Hammas tahu kezaliman Iran terhadap kaum Sunni di Irak atau Suriah. Tapi Hamas tahu politik. Dalam menghadapi Israel ini ia perlu dukungan negara yang kuat. Dan satu-satunya negara yang mendukungnya penuh adalah Iran. Negara-negara lain, khususnya Arab, banyak yang ragu-ragu mendukung Hamas.

Jadi bisa dikatakan, yang sok netral dalam konflik Iran Israel adalah orang yang tidak tahu politik praktis. Hamas yang berjihad dan paham politik saja mendukung Iran. Padahal Hamas beraliran Sunni. Dan bila dunia Arab bersatu dengan Iran melawan Israel, hancurlah Israel. Dunia Arab cenderung netral dan membiarkan Iran dan Hamas sendirian bertempur dengan Israel.

Sampai kapan kaum Muslimin sadar mereka berpecah belah atau dipecah belah? Wallahu azizun hakim. []

Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button