Mengapa Partai Islam Mudah Pecah?
Itulah yang harus ditanamkan pada kader-kader partai Islam. Jadilah pemimpin-pemimpin informal. Maka dalam Islam, pemilihan pemimpin formal seharusnya tidak menyebabkan perselisihan atau perpecahan. Karena tiap kader berpeluang menjadi pemimpin informal. Dan banyak pemimpin informal yang pengaruhnya lebih besar daripada pemimpin formal.
Mudah-mudahan pemimpin partai Islam bisa mengambil hikmah dari partai sekuler. Mengapa mereka bisa menjadi partai besar dan partai Islam menjadi kecil.
Partai Islam akan menjadi besar bila bisa memenej perbedaan kader-kadernya. Dan potensi menjadi besar itu ada, karena mereka disatukan oleh idealisme menjayakan Islam, disatukan oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Sedangkan partai sekuler disatukan oleh uang dan jabatan. Partai sekuler tidak punya landasan, landasannya adalah akal dan hawa nafsu. Sedangkan partai Islam, oleh akal dan wahyu.
Bila partai Islam mengikuti jejak partai sekuler dalam membesarkan partai, maka yang terjadi adalah partai Islam akan pecah dan semakin mengecil. Dan itulah yang kini terjadi pada Partai Islam di Indonesia. Mengikuti akal dan hawa nafsu. Bukan mengikuti akal dan wahyu. Semoga ke depan Partai Islam berubah. Wallahu azizun hakim. []
Nuim Hidayat, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Depok (2012-2021).