Mengapa Prajurit TNI Dekat dengan Kiai? Ini Kata Menhan Prabowo
Jakarta (SI Online) – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkapkan alasan kedekatan prajurit TNI dengan kiai. Prabowo mengatakan diantaranya adalah untuk meminta didoakan dan mempertebal keyakinan saat menjalani penugasan.
“Prajurit pasti dekat dengan kiai, karena kalau mau perang pasti cari kiai. Jadi begitu kita dapat berita berangkat operasi pasti kita izin untuk menghadap ke kiai,” kata Prabowo saat memberikan sambutan Pembukaan Kongres XVI Fatayat NU, di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (15/07/2022).
Prabowo menjelaskan bahwa alasan prajurit dekat dengan kiai adalah karena prajurit kerap menghadapi kematian dalam tugasnya.
“Kenapa? Karena kita siap mati. Jadi kita minta diberi pelajaran oleh kiai. Kita minta doa dan macem-macamlah. Ini mempertebal keyakinan kita dan membuat kita siap menghadapi maut,” katanya lagi.
Mantan Danjen Kopassus ini pun melanjutkan seseorang tidak perlu ragu dalam melangkah dan berkorban dengan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa
“Kalau kita berkorban di atas jalan yang diridhai Allah tidak perlu ragu, karena itu kami dekat dengan ulama,” kata Prabowo.
Pada bagian lain, Prabowo juga menyebut Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu pilar stabilitas negara. Dia mengaku bersyukur bahwa Indonesia memiliki NU sebagai organisasi Islam yang begitu besar dan berpengaruh.
“Kita bersyukur punya NU yang begitu besar dan berpengaruh. NU adalah pilar stabilitas negara ini,” kata Prabowo.
NU, menurut Prabowo, selalu menjadi faktor perdamaian dan kerukunan di Indonesia ini. “Keluarga besar NU selalu menjadi faktor yang akan menjamin perdamaian dan kerukunan,” tuturnya.
Prabowo kemudian menyoroti peran perempuan NU pun begitu besar bagi keselamatan bangsa Indonesia.
“Emak-emak ini bertanggung jawab atas keselamatan bangsa Indonesia. Ini sangat logis karena kaum ibu menghasilkan generasi penerus kita. Kalau perempuan Indonesia lemah, generasi penerus kita akan lemah dan bangsa kita akan lemah,” jelasnya.
“Dan kita mengerti bangsa lemah adalah bangsa yang akan, dijajah dan diinjak bangsa lain”.
red: farah abdillah