Mengisi Bulan Kemuliaan dengan Amal yang Mulia
Tak terasa kita sudah melewati pertengahan bulan Rajab, salah satu dari empat bulan, bulan haram dalam penanggalan Islam. Umat Islam diperintahkan untuk lebih memperbanyak melakukan amal salih dalam bulan yang mulia ini.
Bagaimana tidak, karena Allah telah menjanjikan akan melipatgandakan pahala atas segala amal salih kita. Pun sebaliknya, kita harus lebih berhati-hati terhadap kemaksiatan karena di bulan haram Allah juga melipatgandakan ganjarannya.
Maka dari itu, tak heran jika di bulan Rajab ini umat Islam berlomba-lomba memperbanyak puasa, shalat sunnah, infak dan sedekah serta ibadah-ibadah lainnya. Sayangnya, tak banyak umat Muslim yang tergerak untuk melakukan satu amalan salih yang padahal itu amatlah tinggi nilainya di mata Allah Azza wa Jalla.
Amalan apakah itu? Rasulullah Saw bersabda kepada Ali bin Abui Thalib ra, “Demi Allah sesungguhnya Allah Ta’ala menunjuki seseorang dengan (dakwah)-mu maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.” (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Yaitu dakwah, meninggikan kalimat Allah, membangun kesadaran umat untuk mewujudkan kemuliaan umat Islam menjadi umat terbaik di akhir zaman.
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran: 110).
Namun tak cukup hanya dengan mendakwahkan perihal ibadah-ibadah ritual (mahdhah) saja, ataupun sekadar mengingatkan tentang adab dan akhlak. Umat tidaklah dibentuk Akhlkq. Akan tetapi akidah yang dianutnya, pemikiran yang diembannya, sistem yang diterapkannya. Anggapan umat dibentuk akhlak lahir dari pemahaman keliru definisi Masyarakat (Kitab At Takattul Al Hizbiy, karya Syekh Taqiyuddin an-Nabhani).
Maka dari itu, Islam perlu didakwahkan secara menyeluruh (kaffah) dalam seluruh aspek begitu pun dalam penerapannya di kehidupan untuk mewujudkan Muslim sebagai umat terbaik di akhir zaman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS al-Baqarah: 208).