OASE

Mengisi Tangki Cinta: Jalan Menuju Kehidupan Penuh Kasih

Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Kita saling membutuhkan, saling berinteraksi, dan saling melengkapi. Namun, seringkali kita merasakan kekosongan, seperti ada ruang dalam hati yang hampa, seakan cinta itu kering. Mengapa hal itu terjadi?

Cinta, pada dasarnya, adalah energi yang menggerakkan kehidupan. Ia bukan hanya soal romansa, tetapi juga kasih sayang antar sesama, kepedulian terhadap orang lain, dan rasa empati terhadap dunia sekitar. Islam pun mengajarkan bahwa cinta yang sebenarnya adalah dimulai dari cinta kepada Allah SWT, lalu mengalir kepada makhluk-Nya. Allah SWT, berfirman:

وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا رَحْمَةًۭ لِّلْعَـٰلَمِينَ

“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).

Ayat tersebut menegaskan bahwa misi utama Nabi Muhammad Saw adalah menebar rahmat atau cinta kasih kepada seluruh makhluk. Jika kita merasa cinta kita kering, itu pertanda tangki cinta yang kita punya perlu diisi dengan kembali pada sumber kasih sayang itu sendiri, yaitu Allah SWT.

Bayangkan hati kita seperti sebuah tangki. Bila tangki itu kosong, kita akan sulit memberi cinta. Orang yang merasa tidak dicintai akan mudah marah, tersinggung, atau iri. Sebaliknya, ketika tangki cinta kita penuh, kita lebih lapang hati, sabar, dan mau memaafkan. Rasulullah Saw bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari & Muslim).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa iman dan cinta itu saling terkait. Kita tidak bisa memisahkan kesalehan dari kasih sayang kepada sesama. Mengisi tangki cinta tidak cukup hanya dengan kata-kata. Ia butuh praktik nyata. Dalam Islam, ada beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan, di antaranya adalah

Pertama, memulai dengan hati yang bersih. Kebencian, dendam, dan iri seperti racun yang menguras tangki cinta. Bersihkan hati dengan memaafkan orang lain, bahkan jika mereka tidak meminta maaf. Allah SWT berfirman:

وَلْيَعْفُوا۟ وَلْيَصْفَحُوٓا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu?” (QS. An-Nur: 22).

Kedua, memberi tanpa mengharap balasan. Memberi tidak selalu dalam bentuk materi. Senyum, perhatian, dan doa adalah bentuk hadiah paling sederhana. Cinta bertumbuh saat kita memberi, bukan saat kita menghitung balasan. Rasulullah Saw bersabda:

تَهَادُوا تَحَابُّوا

“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad)

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button