Menhan Prabowo: Kemiskinan, Ketidaksetaraan dan Ketidakadilan Adalah Sebab Ekstremisme dan Radikalisme
Jakarta (SI Online) – Kemiskinan, ketidakadilan, ketidaksetaraan, hingga pemerintahan yang kotor merupakan lahan yang subur bagi tumbuhnya radikalisme dan ekstremisme di mana pun.
Untuk itu penting untuk memberikan kesejahteraan dan perdamaian bagi masyarakat.
Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, ketika menjawab sebuah pertanyaan dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (ISS) Manama Dialogue 2021 di Bahrain pada Sabtu (20/11) waktu setempat.
“Ekstremisme, radikalisme, dan sejenisnya akan berkembang pesat ketika ada kemiskinan, ketidaksetaraan, ketidakadilan, ketika masyarakat pada umumnya kehilangan harapan,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, ketika masyarakat miskin mendapatkan perlakuan tidak adil di depan hukum, ketika mereka diabaikan oleh penguasa, maka radikalisme dan ekstremisme akan dengan mudah berkembang.
Tapi sebaliknya, jika ada keadilan, demokrasi yang nyata, pemimpin yang bertanggung jawab, keadilan di depan hukum, maka ekstremisme, radikalisme, dan propaganda menjadi tidak relevan.
“Jadi tantangannya adalah bagaimana kita memberikan hal-hal ini? Keadilan sosial, keadilan ekonomi, pemerintahan yang bersih, supremasi hukum, keadilan hukum,” tambahnya.
Di samping itu, Prabowo juga menyoroti revolusi digital yang dapat mempengaruhi percepatan perkembangan ekstremisme dan radikalisme.
“Ketika masyarakat miskin, melalui revolusi digital, mereka melihat di televisi, ada bangunan yang bagus, kehidupan yang baik, udara yang bersih, tapi (di sisi lain) mereka tidak punya akses. Itu yang saya pikir merupakan lahan subur bagi radikalisme,” pungkasnya.
IISS merupakan forum bagi para menteri, pakar, dan tokoh sebagai wadah untuk mendiskusikan keamanan di Timur Tengah. Forum ini digelar sejak 2004. [rmol.id]