NASIONAL

Menteri Sandi Uno Harap Wahdah Islamiyah Dukung Vaksinasi Covid-19

“Kita mempunyai kewajiban terhadap lingkungan kita, dari yang terkecil rumah kita, lingkungan kita, daerah kita hingga negeri dan bangsa kita,” ujar Ustaz Zaitun yang juga Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ustaz Zaitun bercerita, pada Muktamar III Wahdah Islamiyah 2016 lalu panitia menetapkan tema “Sejuta Cinta untuk Indonesia”. Tema tersebut menjadi spirit dan tanggung jawab Wahdah Islamiyah untuk menjaga, memelihara, dan memakmurkan Indonesia.

Kemudian, pada Muktamar IV yang digelar Desember 2021 mendatang, panita menetapkan tema “Bakti dan Setia untuk Indonesia Tercinta”. Menurut Ustaz Zaitun, antara Muktamar III dan IV merupakan rangkaian bukti cinta Wahdah Islamiyah kepada NKRI.

Seperti halnya Muktamar III, pada Muktamar IV ini Wahdah Islamiyah tetap fokus pada isu dakwah dan pendidikan. Bidang pendidikan, jelas Ustaz Zaitun, adalah hal penting dalam membangun peradaban bangsa.

“Allah telah mengingatkan kepada Rasulullah Saw dan menyampaikan kepada umatnya agar jangan sampai pendidikan ditinggalkan, meskipun dalam kondisi peperangan,” ujar Ustaz Zaitun.

Kata Ustaz Zaitun, pendidikan Islam berbeda dengan pendidikan Barat. Pendidikan Islam adalah pendidikan integral. “Harus sempurna terpadu atau atau terintegrasi. Tidak terpisah-pisahkan, apalagi saling bertentangan,” kata dia.

Karena begitu pentingnya pendidikan, Muktamar IV Wahdah Islamiyah secara khusus membentuk lima Pokja. Kelima Pokja ini merumuskan konsep pendidikan mutakhir.

“Mudah-mudahan konsep pendidikan yang ditawarkan Wahdah nanti bisa menjadi sumbangsih solusi untuk bangsa. Kita harus terus tampil untuk tetap setia,” jelas Ustaz Zaitun.

Tablig Akbar “Energi Cinta untuk Indonesia” merupakan rangkaian kegiatan untuk menyemarakan Muktamar IV Wahdah Islamiyah.

Tablig akbar ini diikuti seribu lebih peserta. Hadir sebagai narasumber Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Ustaz Zaitun Rasmin (Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah) dan Topan Setiadipura (Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional-BRIN).[]

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button