Menyucikan Hati
Sesungguhnya kemuliaan seorang hamba di sisi Allah tidaklah dilihat dari penampilan lahiriahnya, namun performa bathiniahnya (kondisi hatinya). Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam sabda beliau: “Sesungguhnya Allah tidaklah melihat bentuk tubuh kalian dan harta benda kalian, tetapi Dia hanya melihat pada hati dan amal perbuatan kalian.” (HR. Muslim: 2564).
Hadits yang mulia ini memberikan sebuah ilustrasi tegas bahwasanya hati merupakan tolak ukur akan baik tidaknya seseorang di sisi Allah SWT.
Al-Hafizh Ibnu Rajab Rahimahullah berkata, “Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang akan bermanfaat bagi seorang hamba di sisi Allah melainkan hanya jiwa yang bersih”. Setelah melihat betapa pentingnya pembahasan yang berkaitan dengan hati, saya pribadi tergerak untuk mengangkat pembahasan ini kehadapan pembaca dengan harapan akan bisa menjadi suplemen bagi jiwa-jiwa kita untuk meraih hati yang bersih.
Tazkiyatun Nufus, Salah Satu Rukun Nubuwwah
Menyucikan hati atau yang lebih kita kenal dengan Tazkiyatun Nufus yang kemudian banyak diistilahkan dengan “Manajemen Qalbu” merupakan satu rangkaian dari tujuan diutusnya Nabi Muhammad Saw dan para rasul sebelum beliau. Allah SWT berfirman:
كَمَاۤ أَرۡسَلۡنَا فِیكُمۡ رَسُولࣰا مِّنكُمۡ یَتۡلُوا۟ عَلَیۡكُمۡ ءَایَـٰتِنَا وَیُزَكِّیكُمۡ وَیُعَلِّمُكُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَیُعَلِّمُكُم مَّا لَمۡ تَكُونُوا۟ تَعۡلَمُونَ
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al-Kitab dan al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah [2]: 151)
Karena hal ini (menyucikan hati) merupakan salah satu tugas yang diemban oleh Nabi Muhammad Saw, tidak ada pilihan lain bagi kita-sebagai umatnya melainkan harus mengikuti manhaj (metodologi) yang telah diajarkan oleh beliau dalam tata cara membersihkan jiwa-jiwa kita.
Urgensi Menyucikan Hati
Dalam diri setiap insan terdapat satu komponen yang memiliki peran paling penting, yaitu segumpal daging yang disebut sebagai qalbu oleh Rasulullah, dalam sabda beliau: “Ketahuilah bahwasanya di dalam jasad itu terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh tubuh dan ketahuilah bahwasanya segumpal daging itu adalah al-qalbu (hati).”