Meraih Lailatul Qadar
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Shahih Muslim, ‘Aisyah meriwayatkan:
ماعلمته صلى الله عليه وسلم قام ليلة حتى الصباح
“Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadhan hingga menjelang subuh,”
Amalan yang kedua adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an. Dalam kitab At-Tibyan karya Imam An-Nawawi , membaca Al-Qur’an di akhir malam lebih utama daripada awal malam. QS. Al-Muzzammil: Ayat 4 (Juz 29)
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
“atau lebih dari (seperdua) itu. Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”
Amalan yang ketiga ialah memperbanyak shalat di malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
قام بهم ليلة ثلاث وعشرين وخمس وعشرين ذكر أنه دعا أهله ونساءه ليلة سبع وعشرين خاصة
“Bahwasannya Rasulullah saw beserta keluarganya bangun (untuk beribadah) pada malam 23, 25, 27. Khususnya pada malam 29.”
Bahkan, Rasulullah Aaw selalu membangunkan keluarganya untuk shalat malam di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan
“Rasulullah Saw biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Yang terakhir adalah memperbanyak doa
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku.”
Khasiat doa ini adalah mendapat ampunan dari Allah sehingga kita bisa menjadi hamba yang suci kembali selepas bulan suci Ramadhan.[]
Zacky Al-Ghofir, Mahasantri.