Mereka yang Menjauh dari Islam Secara Perlahan
Saat ini banyak orang muslim tidak lagi punya kekhasan sendiri. Yang ada dari gaya dan penampilan bahkan akhlak dan tingkah lakunya hanya ingin mengikuti gaya barat atau gaya orang kafir.
Coba kita lihat dari model rambut, cara berpakaian dan penampilan muda-mudi saat ini, sudah sama dengan gaya para artis atau atlet terkenal. Begitu pula termasuk perayaan seperti Ultah dan New Year yang pemuda muslim rayakan semuanya diimpor dari ajaran non-muslim, bukan ajaran Islam sama sekali. Benarlah disebutkan dalam hadits, umat Islam selangkah demi selangkah akan mengikuti jejak non muslim.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319)
Padahal mengikuti orang orang kafir itu dilarang, karena mereka akan masuk kedalam kelompok dan bagian orang orang kafir, sehingga akan jauh bahkan lambat laun akan keluar dari islam, sebagaimana hadits dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031)
Mereka umumnya pada tertipu dengan penampilan dan gerak gerik orang orang kafir, penampilan yang sempat memukau dipandang seorang muslim seakan itu sebuah anugerah dari Allah Ta’ala.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
تجد أبعد الناس عن الإيمان والإسلام هم الذين اغتروا بمظاهر الكفار وتشبهوا بهم.
“Engkau akan menjumpai orang yang paling jauh dari iman dan Islam adalah orang-orang yang tertipu dengan penampilan orang-orang kafir dan suka menyerupai mereka.” (Syarh Iqtidha’ Shirathil Mustaqim, halaman. 218)
Tentang makna hadits diatas , “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
Ada dua ulasan yang mashur dari banyak ulama. Makna pertama, bahwa siapa yang menyerupai orang kafir dalam dzohirnya, maka akan bisa menyebabkan keserupaan dalam bathinnya, yakni dalam akidah dan keyakinan. Maknanya, siapa yang menyerupai orang kafir secara dzohir maka perbuatan itu akan membimbingnya untuk menyerupai orang kafir secara bathin, lalu ia menjadi kafir sebagaimana mereka. Dan kita berlindung kepada Allah dari menjadi golongan mereka.
Makna kedua, siapa yang menyerupai orang kafir secara dzohir, maka ia bagian dari mereka dalam hal yang ia lakukan itu, bukan pada yang selainnya. Jika yang ditiru adalah kekufuran maka ia menjadi kufur, jika maksiat maka dosanya adalah maksiat. Namun, ‘ala kulli hall seorang muslim sama sekali tidak boleh sengaja dan ridho untuk menyerupai orang-orang kafir dalam kesesatan mereka.
Wallahu a’lam
Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia