Merenungi Al-Qur’an (10)
Ya Al-Qur’an memang telah dikaji dan ditafsirkan oleh ribuan ulama atau cendekiawan. Mukjizat Al-Qur’an terus menerus ditemukan, sesuai dengan zaman yang dihadapi. Sesuai dengan tantangan yang dihadapi.
Pembahasan ke-10 ini kita tutup dengan hadits Rasulullah tentang Al-Qur’an, ”Kitab Allah memuat cerita orang-orang sebelum kamu dan mengkhabarkan orang-orang sesudah kamu. Ia merupakan hukum diantara kamu dan pasalnya tidak main-main. Pemimpin yang meninggalkannya akan dihancurkan Allah, siapa yang mengambil petunjuk selainnya, akan Dia sesatkan. Ia merupakan tali yang kuat, peringatan al Hakim, dan jalan yang lurus. Dengannya hawa nafsu tidak akan terguncang dan lisan tidak akan ceroboh. Ulama tidak akan kenyang memakannya. Ia tidak dibuat banyak berulang kata, dan keajaibannya tidak pernah luntur. Ia, yang manakala didengar oleh jin, mereka akan berkata,
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا
“Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Qur’an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan,” (Al Jinn 1)
“Siapa berucap dengannya, maka akan benar. Siapa mengamalkannya akan mendapat pahala. Siapa menggunakan hukumnya, berarti adil dan siapa mengajak kepadanya, akan ditunjukkan ke jalan yang lurus.” (HR Imam Turmudzi).
Wallahu azizun hakim. []
Nuim Hidayat