Mesir Fasilitasi Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Kairo (SI Online) – Mesir menyerukan masyarakat dunia agar memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Pemerintah Mesir pada Kamis, 12 Oktober 2023, mengatakan, mereka sedang mengarahkan penerbangan bantuan internasional ke bandara Al Arish dekat perbatasannya dengan enklave tersebut.
Penyeberangan Rafah antara Semenanjung Sinai dan Gaza tetap terbuka, kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Luar Negeri menambahkan bahwa Mesir telah meminta Israel untuk tidak menargetkan penyeberangan di sisi Palestina yang telah digempur awal pekan ini.
Pengeboman besar-besaran dan pengepungan total oleh Israel di Gaza telah membuat Mesir khawatir, sebagai negara yang berbatasan dengan wilayah selatan Palestina dan mengontrol pintu keluar utama bagi 2,3 juta penduduk yang tinggal di sana.
Keluar masuknya wisatawan lewat Rafah, yang dikontrol ketat, terhenti sejak pengeboman Israel menghantam perbatasan Palestina awal pekan ini.
Sebagai mediator utama antara Israel dan Palestina selama periode kerusuhan di Gaza, Mesir mengatakan pihaknya berusaha memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan. Namun, situasi di dalam enklave itu menghambat rencana tersebut.
Mesir juga telah mengisyaratkan penolakannya terhadap warga Gaza yang dipaksa melintasi perbatasan ke selatan.
“Sejak awal, kami menekankan untuk terus membuka penyeberangan Rafah untuk memberikan bantuan kemanusiaan, dan penyeberangan tersebut akan tetap terbuka sampai kami memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di Jalur Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, dalam konferensi pers dengan rekannya, Menlu Lituania, Gabrielius Landsbergis.
Sementara, dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada hari Kamis, Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi menekankan perlunya menjamin layanan kemanusiaan dan bantuan kepada warga Palestina di Gaza, kata kantor Sisi dalam sebuah pernyataan.
Sisi juga memberi tahu Sunak tentang “upaya berkelanjutan Mesir untuk mendorong terciptanya ketenangan dan pengendalian diri untuk mencegah terjadinya pertumpahan darah, yang akibatnya akan dibayar oleh lebih banyak orang yang tidak bersalah, dan konsekuensinya akan meluas ke seluruh wilayah”, demikian bunyi pernyataan tersebut.
Sementara Israel, yang membalas serangan mematikan oleh kelompok bersenjata Hamas ke Israel, mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak akan ada penghentian untuk bantuan kemanusiaan dalam pengepungan Gaza sampai semua sandera dibebaskan.
Menteri Energi Israel, Katz, mengatakan lewat media sosial X hari ini, “Tidak ada saklar listrik yang akan dinyalakan, tidak ada hidran air yang akan dibuka, dan tidak ada truk bahan bakar yang akan masuk sampai para sandera Israel dipulangkan. Kemanusiaan untuk kemanusiaan. Dan tidak ada yang boleh memberi tahu kami tentang moral.”
Sumber: REUTERS