Meski Dihadang Israel, 50 Ribu Jemaah Ikuti Shalat Tarawih di Al-Aqsha
Al-Quds (SI Online) – Pada Senin malam (27/3/2023), malam keenam bulan Ramadhan, sekitar 50 ribu jamaah melaksanakan shalat Isya dan Tarawih di Masjid Al -Aqsha yang diberkati. Meskipun ada langkah-langkah pengetatan dan pembatasan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis Israel.
Sementara itu, pasukan pendudukan Zionis Israel menangkap pemuda Abdullah, dari daerah Bab Hatta di Al-Quds lama.
Pada Senin, otoritas pendudukan Zionis Israel mendeportasi seorang warga Palestina yang bersiaga di Masjid al-Aqsha asal Ummul Fahm (Palestina 48), Simah Mahamid, dari masjid Al-Aqsha selama satu pekan dan bisa diperpanjang.
Sebelumnya, pekan lalu, otoritas pendudukan Zionis Israel menyerahkan surat penggilan untuk menjalani pemeriksaan dan interogasi di Pusat Interogasi Al-Qashla. Dan kemarin otoritas pendudukan Zionis Israel mengeluarkan keputusan untuk mendeportasi dia dari Masjid Al -Aqsha selama sepekan dan bisa diperpanjang.
Puluhan pemukim pendatang Yahudi ekstrem, pada Senin pagi, menyerbu masjid al -Aqsha, dari gerbang Mughrabi (pintu barat masjid), dengan perlindungan ketat dari polisi pendudukan Zionis Israel. Mereka melakukan tur provokatif di halaman masjid dan melakukan ritual Talmud di daerah timur masjid.
Pasukan pendudukan Zionis Israel memperketat prosedur militer mereka di gerbang-gerbang Masjid Al-Aqsha, dan mencegah para pemuda untuk mencapai masjid dan memeriksa identitas mereka.
Seruan terus digencarkan untuk bersiaga dan melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsha, melaksanakan shalat Tarawih di dalamnya dan berbuka puasa bersama di halamannya, untuk menghadang rencana penjajah Israel dan para pemukim pendatang Yahudi.
Para pakar menekankan bahwa pendudukan Zionis Israel sedang melakukan perang agama terhadap masjid Al-Aqsha, dengan tujuan mengendalikannya. Sementara itu bersiaga terus di dalamnya adalah cara untuk menggagalkan rencana mereka.
sumber: infopalestina